Jembatan Ngaglik I Ambles Jelang Lebaran, Ini Update Terbarunya

Bisnis.com,03 Apr 2022, 00:22 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi/Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Progres perbaikan Ngaglik I Lamongan kembali ditinjau usai ambles dan berdampak terhadap terhambatnya kelancaran arus lalu lintas.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan berdasarkan hasil pantauan di Jembatan Ngaglik I Lamongan yang merupakan jalur nasional di mana nantinya digunakan sebagian masyarakat Jawa Timur tidak hanya untuk sehari-sehari juga hendak mudik ke beberapa daerah sekitarnya. Mengingat potensi pergerakan masyarakat di Jawa Timur sebesar 17,1 persen persen atau 13,6 juta orang berdasarkan hasil Survei Litbang Perhubungan.

Budi menerangkan bahwa Jembatan Ngaglik I Lamongan ini menjadi salah satu jalur yang dilalui sehingga diperlukan penanganan secara cepat dan tepat.

“Pada dasarnya Jembatan Ngaglik I ini menjadi jalur yang sering dilalui masyarakat baik dari Lamongan ke Gresik maupun daerah lainnya. Kami telah berkoordinasi dengan pihak terkait khususnya Kementerian PUPR, Kepolisian, maupun Dinas Perhubungan untuk memperbaiki jembatan ini yang direncanakan memakan waktu sebanyak 21 hari di mana sudah berjalan selama 3 hari,” ujarnya melalui keterangan resmi, Sabtu (2/4/2022).

Dia pun menambahkan bahwa perbaikan Jembatan Ngaglik I Lamongan diharapkan selesai saat H-10 menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah.

“Berdasarkan informasi yang ada, diharapkan pada H-10 sebelum Lebaran jembatan ini sudah dapat digunakan. Namun sebelum digunakan, kami juga akan melakukan rapat lebih lanjut terkait simulasi karena ada grider yang terpasang di jembatan yang rusak namun level antara jembatan yang baru dengan yang lama agak berbeda sekitar 30 cm,” jelasnya

Di samping itu, untuk rencana jangka panjangnya Dirjen Budi mengatakan bahwa setelah Lebaran, Kementerian PUPR akan segera memperbaiki jalan di sekitar jembatan tersebut agar level jalannya sama.

“Untuk saat ini selama jembatan diperbaiki, fokus kami adalah mengatur mobilitas masyarakat, adapun gangguan arus lalu lintas dapat diminimalisir. Selain itu kami juga sudah berkoordinasi agar nantinya dapat ditindaklanjuti setelah perbaikan jembatan selesai untuk diberikan sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat terkait perilaku berkendara agar tidak terulang kejadian serupa,” tutur Dirjen Budi.

Sebelumnya, kerusakan Jembatan Ngaglik I Lamongan yang berada di ruas jalan nasional Surabaya-Lamongan-Tuban membawa dampak besar. Kini jalur-jalur alternatif mulai mengalami kepadatan sebagai imbas pengalihan arus lalu lintas. Bukan hanya itu, sejumlah jalan di wilayah Lamongan semakin rusak terutama jalur yang dilalui kendaraan barang dengan tonase besar.

Dia juga memaparkan bahwa saat ini juga banyak jalur alternatif yang rusak akibat dilalui kendaraan yang Over Dimension Over Loading (ODOL). Pada kesempatan ini masyarakat pun sadar dampak dari kendaraan ODOL memang sangat merugikan. Khusus di wilayah Jawa Timur terdapat Jembatan Timbang Widang Tuban, selain itu juga Jembatan Timbang Lamongan yang ke depannya akan kami tingkatkan guna menekan pelanggaran ODOL yang berdampak pada kerusakan infrastruktur jalan maupun korban jiwa.

Dirjen Budi pun berharap sesuai dengan komitmen bersama dalam mewujudkan Indonesia Bebas ODOL pada tahun 2023 mengimbau ke depannya para operator, pemilik kendaraan, maupun pemilik barang dapat memahami dampak besar akibat kendaraan ODOL yang merugikan serta membahayakan pengguna jalan lainnya di mana diperlukan peran serta seluruh pihak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini