IHSG Ditutup Naik H2 Puasa ke Rekor Tertinggi, Investor Asing Kejar Saham EMTK-UNVR

Bisnis.com,04 Apr 2022, 15:05 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Karyawan melintas di dekat layar yang menampilkan logo Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan hari ini, Senin (4/4/2022) atau hari kedua puasa Ramadan ke rekor tertinggi sepanjang masa.

IHSG parkir pada posisi 7.116,24 atau naik 0,53 persen. Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran 7.060,21 hingga 7.116,21.

Tercatat, 274 saham menguat, 240 saham melemah dan 175 saham bergerak ditempat. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp440,37 miliar di seluruh pasar jelang penutupan.

Investor asing tercatat membeli saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) sebesar Rp45,3 miliar, atau yang terbanyak hari ini. Menyusul dibelakangnya adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) senilai Rp34,3 miliar dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) sebesar Rp32,3 miliar.

Sementara itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memuncaki daftar saham yang dilego investor asing dengan net foreign sell sebesar Rp57,7 miliar dan Rp54,3 miliar.

Sebelumnya, Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang dalam riset hariannya mengatakan IHSG berpeluang menguat pada awal pekan ini, setelah pekan lalu menguat menguat 1,09 persen dan disertai aksi beli investor asing sebesar Rp4,60 triliun.

Dia mengatakan pendorong penguatan IHSG di antaranya katalis penguatan indeks Dow Jones (DJIA) sebesar 0,40 persen serta naiknya EIDO sebesar 0,20 persen.

Selain itu, sentimen positif lainnya datang dari penguatan harga beberapa komoditas seperti nikel yang naik 3,50 persen dan timah naik 0,98 persen.

Di sisi lain, harga beberapa komoditas tercatat turun cukup dalam, seperti minyak mentah turun 1,76 persen, CPO turun 2,70 persen, dan emas turun 1,30 persen. Penurunan harga komoditas tersebut menurutnya membuka peluang terjadinya aksi profit taking atas saham-saham berbasis komoditas tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini