Kadin Jatim : Kelangkaan Solar Bisa Hambat Distribusi Barang & Industri

Bisnis.com,05 Apr 2022, 20:18 WIB
Penulis: Peni Widarti
Sejumlah kendaraan antre mendapatkan solar di SPBU Rest Area KM 754 Tol Surabaya-Gempol, di Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (5/4/2022). Antrean kendaraan tersebut akibat keterlambatan penyaluran bahan bakar minyak (BBM) jenis solar./Antara-Umarul Faruq.

Bisnis.com, SURABAYA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyebut kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis solar dalam beberapa hari ini bisa menghambat distribusi barang dan industri.

Ketua Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto mengatakan kelangkaan tersebut cukup meresakan para pengusaha terutama yang bergerak di sektor distribusi barang karena waktunya tersita untuk mengantre BBM.

“Pasti ini berdampak dan mengganggu kelancaran industri dan perdagangan di Jatim, baik besar hingga kecil. Namun kami berharap ini tidak berlarut terjadi sehingga dampak terhadap ekonomi juga tidak signifikan,” katanya, Selasa (5/4/2022).

Menurutnya, kelangkaan solar ini terjadi karena kebutuhan solar subsidi tidak sebanding dengan kuota solar yang ditentukan pemerintah untuk 2022. Di Jatim, katanya, kuota solar tercatat mencapai 2.281.581 kiloliter (kl) per tahun, jumlah ini turun dibandingkan kuota tahun lalu yakni 2.352.388 kl.

“Kuota tahun ini dihitung berdasarkan dari realisasi penyaluran solar 2021, sedangkan tahun lalu kan konsumsi solar tidak naik karena masih pandemi Covid-19,” katanya.

Dia melanjutkan, kuota tahun ini juga tidak dihitung dengan adanya kebutuhan pada saat momen Ramadan dan Lebaran serta meredanya pandemi Covid-19 yang memacu pergerakan dan pemulihan ekonomi.

“Pemerintah tidak menghitung adanya puasa dan mulai meredanya pandemi, sehingga ketika ada lonjakan kebutuhan, yang terjadi solar tidak mencukupi dan kelangkaan ditemui dimana-mana," ujarnya.

Adik menambahkan, bahwa Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sendiri juga telah mengajukan surat penambahan alokasi solar 2022 untuk Jatim di 2022 306.045 kl. 

"Kekurangan solar itu mestinya bisa diatasi dengan menambah alokasi solar subsidi. Mudah-mudahan secepatnya teratasi walaupun melebihi kuota karena ini adalah diskresi," imbuhnya.

Diketahui, dalam beberapa hari ini mulai terjadi kelangkaan solar sehingga terdapat antrean panjang di sejumlah SPBU, di antaranya seperti SPBU Brebek Industri, SPBU Pakal, SPBU Diponegoro Sidoarjo, SPBU rest area Tol Tandes, SPBU Margomulyo, SPBU rest area Tol Sidoarjo, SPBU Bypass Pandaan, SPBU Roomo Gresik, SPBU Jalan Osowilangon, SPBU Kalianak, SPBU Raya Balongbendo arah Mojokerto dan SPBU Geluran arah Krian.

Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Jawa Timur mendesak Presiden Joko Widodo dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) turun tangan melakukan intervensi untuk mengendalikan harga bahan bakar minyak.

“Kenaikan harga BBM akan berdampak terhadap inflasi yang berpengaruh terhadap ekonomi rakyat, UMKM, pertanian, nelayan, dan industri,” kata Ketua Harian MTI Jatim Bambang Haryo kepada wartawan, Senin (4/4/2022).

Bambang Haryo menilai kenaikan harga BBM non-subsidi Pertamax cs dan kelangkaan BBM subsidi jenis solar dan pertalite membebani masyarakat serta berdampak multi-sektoral. Apalagi, kondisi ekonomi belum sepenuhnya pulih akibat dampak pandemi Covid-19, ditambah lonjakan harga bahan kebuhan pokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini