Atasi Karhutla, Riau Tunggu Kiriman Bantuan Helikopter

Bisnis.com,06 Apr 2022, 13:57 WIB
Penulis: Arif Gunawan
Ilustrasi/Antara

Bisnis.com, PEKANBARU -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Riau kini tengah menunggu pengiriman bantuan unit helikopter dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), guna membantu upaya penanganan kebakaran hutan dan lahan di wilayah tersebut.

Kepala BPBD Riau Edy Afrizal mengatakan pihaknya mengajukan bantuan kepada pemerintah pusat yaitu helikopter untuk water bombing atau kegiatan bom air, yang ditujukan guna menjangkau lokasi karhutla yang sulit dijangkau akses darat, serta helikopter untuk kebutuhan patroli udara.

"Berkas dan syarat-syarat yang diperlukan sudah kami lengkapi semua. Saat ini kami tinggal menunggu bantuan helikopter tersebut dikirimkan," ujarnya, Rabu (6/4/2022).

Data BPBD Riau mencatat luasan lahan terbakar sejak 1 Januari 2022 sampai 22 Maret 2022 lalu telah mencapai sekitar 168,66 hektar. Rinciannya yaitu Rokan Hulu 3 hektare, Rokan Hilir 3 hektare. Dumai 5,1 hektare, Bengkalis 74,2 hektare.

Kemudian Kepulauan Meranti 6 hektare, Siak 4,28 hektare, Pekanbaru 3,13 hektare, Kampar 8 hektare, Pelalawan 22,7 hektare, Indragiri Hulu 6,75 hektare, Indragiri Hilir 32,5 hektare. Sementara untuk Kuantan Singingi tercatat masih nihil sampai periode tersebut.

Edy menambahkan selain helikopter untuk keperluan patroli dan water bombing. Pihaknya juga mengajukan bantuan untuk teknologi modifikasi cuaca atau TMC. Bantuan itu diharapkan dapat menjadi langkah pencegahan dan penanganan karhutla agar tidak kian meluas.

Menurutnya saat ini beberapa daerah di Riau masih terjadi karhutla seperti di Kabupaten Rokan Hulu dan Kampar, namun karhutla tersebut masih bisa diatasi oleh satgas darat.

"Di Rokan Hulu dan Kampar masih ada karhutla, tapi masih bisa diatasi. Hujan yang turun meskipun tidak deras juga membantu tim di lapangan."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ajijah
Terkini