Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) berkomitmen mendukung UMKM di Tanah Air. Direktur Retail Banking Kokok Alun Akbar menjabarkan satu di antaranya melalui pembiaayan, baik melalui program KUR, mikro non-subsidi, dan SME.
Kedua, transaksi keuangan syariah. BSI juga mendukung transaksi keuangan berdasarkan prinsip prinsip syariah, mulai dari pembukaan tabungan, giro, cash management system (CMS), QRIS, maupun EDS untuk mendukung transaksi keuangan berdasarkan prinsip syariah.
Ketiga, capacity building UMKM, terutama untuk melakukan pelatihan dan pendampingan yang melalui UMKM center manajemen, baik di bidang manajemen keuangan, produksi, dan sebagainya.
Keempat, peningkatan akses pasar go digital. BSI bekerja sama dengan salah satu e-commerce untuk memberdayakan UMKM go digital. Dalam hal ini, perseroan menargetkan 1.000 UMKM go digital dan sudah terealisasi hampir 600 UMKM go digital.
“Kita membantu teman-teman UMKM dari berjualan secara offline, kemudian kita bantu menjadi online di platform e-commerce,” kata Alun dalam Webinar Series Ramadan yang diselenggarakan INDEF, Selasa (5/4/2022).
Kelima, BSI memperbanyak kerja sama khususnya untuk agen bank melalui BSI Smart Agen. Dia menerangkan bahwa BSI Smart Agen merupakan agen-agen BSI yang bisa memberikan layanan perbankan, seperti pembukaan rekening, setoran tunai, tarik tunai, transfer, pembayaran meliputi listrik, air, maupun tv berbayar, serta pembelian berupa token listrik, pulsa, paket data, dan sebagainya.
“Langkah ini dilakukan untuk menambah pendapatan UMKM. Karena fee bank kita bagi dua, 50 persen untuk bank dan 50 persen untuk teman-teman UMKM yang bisa menjadi BSI Smart Agen,” sambungnya.
Keenam, penguatan halal value chain. BSI terus meningkatkan bagaimana umkm ini bisa berkiprah dalam halal value chain dengan berbagai pola pengembangan, baik pola kemitraan, cluster, ekosistem, maupun platform digital dan sebagainya. Selain itu, BSi juga bekerja sama dengan kementerian, kelembagaan, dan korporasi swasta.
Tak ketinggalan, emiten bersandi saham BRIS ini juga menguak strategi yang perseroan lakukan dalam mendukung UMKM, satu di antara tiga strategi adalah berupa pembiayaan yang berkesinambungan.
Alun memaparkan untuk pembiayaan yang berkesinambungan terdapat melalui 4 level, yakni masa inkubator yang merupakan UMKM yang tidak feasible (tidak layak) dan tidak bankable (tidak memenuhi persyaratan bank). Untuk masa inkubator, BSI bekerja sama dengan pembiayaan dana CSR, dana bergulir, hingga Ziswaf.
Level kedua merupakan mikro program yang diperuntukkan untuk UMKM feasible namun tidak bankable atau yang disebut sebagai Micro Program, yaitu dengan pembiayaan melalui program penjaminan dan pembiayaan KUR.
Kemudian level ketiga, yakni Mikro Komersial. Level ini diperuntukkan bagi UMKM yang tidak feasible tetapi bankable. Di sini, BSI mengembangkan pola-pola avalis dan off taker, inti plasma, cluster, ekosistem, dan kemitraan.
Selanjutnya ada level keempat, yaitu Mikro Komersial KMK ekspor, impor, dan investasi bagi UMKM yang sudah feasible dan bankable. Level ini secara teknis, sudah mampu memenuhi persyaratan perbankan dengan pembiayaan komersial.
Selain pembiayaan berkesinambungan, strategi kedua yang dilakukan BRIS adalah pemberdayaan UMKM Centre & Portal UMKM. Strategi ini dilakukan baik melalui pelatihan dan pendampingan, informasi dan konsultasi, display dan market place, co-working space, komunitas UMKM BSI, maupun campaign UMKM BSI.
Terakhir, strategi ketiga BSI untuk mendukung UMKM, yakni berupa penguatan akses pasar. Strategi ini dilakukan melalui UMKM Expo, pelatihan go digital, kemitraan, avalis dan off taker, ekosistem, hingga sinergi dengan pemerintah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel