Ini Target Besar Mahendra Siregar jika Terpilih Jadi Ketua DK OJK

Bisnis.com,06 Apr 2022, 11:51 WIB
Penulis: Maria Elena
Mahendra Siregar mengikuti uji kepatutan dan kelayakan sebagai calon ketua OJK 2022-2027 di Komisi XI DPR, Jakarta, Rabu (6/4/2022). /Tangkapan layar

Bisnis.com, JAKARTA — Calon Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 Mahendra Siregar memaparkan target kinerja untuk 100 hari hingga 2 tahun pertama jika terpilih sebagai ketua lembaga tersebut.

Hal ini dipaparkannya dalam uji kepatutan dan kelayakan atau fit & proper test DK OJK oleh Komisi XI DPR RI pada hari ini, Rabu (6/4/2022).

Mahendra mengatakan, sebagai target 100 hari pertama, OJK akan didorong untuk berfokus pada kapabilitas dan sumber daya manusia bagi fungsi pengawasan inti dengan pembenahan struktur organisasi.

Di samping itu, OJK akan difokuskan pada pengendalian internal check & balance. Dia pun akan menyusun roadmap dan prioritas OJK, serta menyusun peta jalan industri keuangan non-bank (IKNB), yang menurutnya sangat mendesak untuk dirampungkan dan diperkuat.

Dalam 1 tahun pertama, Mahendra menargetkan penerapan single window untuk perizinan, pengesahan, dan persetujuan.

“Saat ini kita tahu untuk masing-masing industri harus memperoleh masing-masing izin, persetujuan, dan pengesahan, sehingga kalau ada overlapping dari segi produk atau SDM yang terkait, maka bisa perlu 3 izin dan 3 persetujuan, dan prosesnya berlarut-larut menimbulkan persoalan reputasi dan kepastian dari proses itu,” kata Mahendra.

Dia pun akan mendorong kejelasan regulasi, khususnya pada POJK maupun yang terkait dengan regulator lain, mengidentifikasi dan menangani tumpang tindih pengaturan, yang mengganggu proses pengawasan terintegrasi di sektor jasa keuangan.

“Berikutnya penguatan kerja sama KSSK dan yang sangat penting memperkuat infrastruktur dan sistem TI OJK yang harus terintegrasi sehingga mempercepat waktu efektivitas pengawasan perizinan yang terintegrasi, transparan, dan akuntabel.” katanya.

Sementara itu, untuk target 2 tahun pertama, dia akan menerapkan kerangka solvabilitas IKNB, melakukan desain ulang proses bisnis OJK, mulai dari perizinan hingga pengawasan.

“Tentu fungsi perlindungan konsumen serta edukasi harus mencakup keseluruhan, tidak hanya dilakukan di ujung saja, apabila sudah ada persoalan yang muncul,” jelas Mahendra.

Terakhir, inovatif OJK dengan memanfaatkan kemajuan teknologi dan meningkatkannya ke skala yang lebih besar untuk mendukung pembangunan berkelanjutan dan agenda perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini