Putin Ubah Strategi Militer, NATO: Perang Rusia Vs Ukraina Bisa Bertahun-Tahun

Bisnis.com,07 Apr 2022, 07:07 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Sekjen NATO Jens Stoltenberg./nato.int

Bisnis.com, JAKARTA- Sekjen NATO Jens Stoltenberg memperkirakan konflik Rusia-Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun, meskipun Rusia sekarang memusatkan serangannya di Ukraina bagian timur.

Menurut Stoltenberg, NATO melihat “tidak ada indikasi” bahwa tujuan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengendalikan seluruh negara telah berubah saat berbicara kepada wartawan sebelum pertemuan menteri luar negeri sekutu NATO di Brussel.

Bahkan, Stoltenberg juga memperingatkan perang di Ukraina bisa berlangsung selama bertahun-tahun.

“Kami tidak melihat indikasi bahwa Presiden Putin telah mengubah ambisinya untuk mengontrol seluruh Ukraina dan juga untuk mematuhi tatanan internasional. Jadi kami perlu bersiap untuk jangka panjang,” katanya seperti dikutip CNN.com, Kamis (7/4/2022).

Dia menambahkan, bahwa semua pihak harus realistis dan menyadari bahwa konflik itu bisa berlangsung lama, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.

Dalam perkembangan lain, para menteri luar negeri negara-negara NATO kemarin bertemu untuk membahas peningkatan dukungan untuk Ukraina.

Pasukan Rusia dilaporkan telah menyerang kota-kota dan desa-desa di wilayah Luhansk sebanyak 81 kali pada malam sebelumnya.

Perubahan Strategi Rusia

Sementara itu, dilaporkan bahwa Invasi Rusia ke Ukraina jauh lebih mahal dan kurang berhasil daripada yang diperkirakan sebagian besar analis selama enam minggu pertama.

Para ahli sekarang percaya bahwa Moskow mengubah pendekatan militernya.

Strategi perang yang direvisi Presiden Vladimir Putin sekarang akan fokus pada upaya untuk menguasai Donbas dan wilayah lain di Ukraina timur dengan target tanggal awal Mei, menurut beberapa pejabat AS yang mengetahui penilaian intelijen AS terbaru.

“Upaya pasukan Rusia yang bergerak maju dari Izyum untuk merebut Slovyansk kemungkinan akan terbukti menjadi pertempuran penting berikutnya dalam perang di Ukraina,” menurut lembaga think tank Institute for the Study of War (ISW) yang berbasis di Washington DC. 

Laporannya menggunakan transliterasi alternatif dari nama tempat Ukraina.

ISW menyebut pasukan Rusia akan memulai operasi ofensif dari kota Izium dalam beberapa hari ini.

“Mereka pergi ke selatan ke Kamyanka karena itu adalah jalan menuju kota Sloviansk,” ujar Max Strelnyk, seorang wakil di kantor dewan kota Izium, mengatakan kepada CNN akhir pekan lalu tentang rencana pasukan Rusia.

"Kami memiliki intersepsi radio dari pembicaraan mereka; tugas mereka adalah merebut wilayah Donetsk dari utara."

AS menilai bahwa pasukan Rusia telah sepenuhnya ditarik dari daerah dekat Kyiv dan Chernihiv untuk "mengkonsolidasikan kembali dan mereparasi senjatanya di Belarus dan di Rusia," menurut seorang pejabat senior pertahanan AS.

Pejabat itu juga mengatakan Rusia masih belum “mengamankan” Mariupol meskipun kota itu telah diisolasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini