3 Tren Teratas Start-up di Asia 2022

Bisnis.com,07 Apr 2022, 11:35 WIB
Penulis: Jessica Gabriela Soehandoko
Ilustrasi startup./olpreneur.com

Bisnis.com, JAKARTA - Asia menjadi negara dengan ‘mobile-first’ yang menjadikan platform pendukung inovasi dan model bisnis baru.

Mobile first sendiri mengacu dalam strategi merancang sebuah produk dan pengalaman smartphone dan juga tablet.

"Kami mendapat bagian terbesar ... dari investasi yang masuk ke kawasan ini," Ucap Jesus Martin, chief strategy Microsoft Asia, mengutip laporan CB Insight, di mana Asia memimpin pangsa kesepakatan global sebesar 36 persen pada kuartal keempat tahun 2021.

Kemudian, dilansir dari CNBC Make It. Martin mengatakan bahwa China, India, dan Korea Selatan melihat unicorn dibuat “setiap minggu.” Dia mengacu pada startup dengan nilai setidaknya US$1 miliar.

“Di India, SaaS berpotensi menjadi bisnis senilai US$1 triliun berikutnya,” tambahnya, yakni mengacu pada perangkat lunak sebagai layanan, yang memungkinkan pengguna mengakses perangkat lunak melalui internet daripada menginstalnya di platform komputasi awan, dilansir dari CNBC Make It.

Lalu, tren apa saja yang menjadi ramai di startup Asia? Berikut lengkapnya:

1. Aplikasi super

Menurut Microsoft, aplikasi super "benar-benar berkembang" dan "pembangkit tenaga inovasi terbaru" di Asia.

Aplikasi super adalah portal satu atap yang memungkinkan pengguna mengakses beberapa layanan dari satu aplikasi.

Contohnya adalah Grab, aplikasi super yang menawarkan layanan dalam pengiriman makanan, transportasi, dan layanan keuangan.

Aplikasi super populer lainnya di kawasan ini termasuk WeChat China, Paytm India, GoTo Indonesia, Zalo Vietnam, dan Kakao Korea Selatan.

“Mereka mengubah cara hidup kita, mempermudah untuk mendapatkan tumpangan ke mana saja atau memesan makanan, dan mempelopori langkah membawa seluruh gaya hidup pelanggan secara online,”

2. Permainan

Menurut firma riset Niko Partners, gamer Asia akan menghasilkan pendapatan lebih dari US$41 miliar pada tahun 2025, dengan Indonesia, Thailand, dan Vietnam menjadi pasar dengan pertumbuhan tercepat di Asia Tenggara.

Secara global, sebagian besar pendapatan dihasilkan di China, yakni perusahaan raksasa game seperti NetEase dan Tencent.

“Industri game Asia tetap menjadi penggerak global, mengubah game di berbagai perangkat. Dengan jumlah pemain video game yang mendekati tiga miliar secara global, Asia Pasifik bertanggung jawab atas lebih dari setengahnya,” menurut Martin.

Selian itu, Menurut firma analitik Newzoo, lima dari 10 negara teratas dengan jumlah pengguna smartphone tertinggi berada di Asia, dengan China dan India yang memimpin.

3. E-commerce

Karena semakin banyak orang tinggal di rumah selama pandemi, penjualan e-commerce melihat peningkatan besar-besaran di seluruh dunia. Microsoft Asia mengatakan bahwa tren tersebut akan terus meningkat di Asia Tenggara tahun ini.

Diperkirakan 70 juta lebih orang dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, berbelanja online sejak pandemi dimulai, menurut laporan tahun 2021 dari Facebook dan Bain & Company.

“Mereka telah membangun ekosistem ritel dengan pelanggan sebagai pusat yang menyediakan pilihan terbaik, kisaran harga, pembayaran digital, dan logistik yang memastikan pengiriman cepat.” Ujar Martin.

Bahkan, di China e-commerce telah menciptakan keseluruhan ekosistem pembayaran dan fintech yang mulus.

“Startup mengubah cara kita hidup di Asia. Tetapi karena ide-ide bagus selalu menyebar, dampaknya akan terasa secara global,” kata Martin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Mia Chitra Dinisari
Terkini