Analis Samuel Sekuritas: BTN (BBTN) Tidak Perlu Bank Victoria Syariah

Bisnis.com,07 Apr 2022, 09:55 WIB
Penulis: Leo Dwi Jatmiko
Bank BTN

Bisnis,com, JAKARTA — PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. atau BBTN dinilai tidak perlu mengakuisisi anak usaha syariah PT Bank Victoria International Tbk. (BVIC) untuk mengembangkan bisnis syariah. Aset Bank Victoria Syariah terlalu kecil, dan tidak berdampak signifikan bagi BTN. 

Sebagai informasi Sementara itu, total aset Bank Victoria Syariah per 31 Desember 2021 sebesar Rp1,6 triliun. Jumlah ini turun 27,8 persen secara tahunan. 

Kepala riset PT Samuel Sekuritas Suria Dharma menilai kabar BTN mengakuisisi anak usaha syariah milik Bank Victoria tidak sesuai dengan rencana bisnis rencana pemerintah 

Dia berpendapat bisnis syariah Bank BUMN, termasuk unit usaha syariah BTN, ke depan akan dikumpulkan di PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS). Alhasil, tidak ada alasan BTN untuk mengakuisisi Bank Victoria Syariah, karena UUS BTN akan dilebur di BRIS. 

Dia juga tidak bisa membenarkan asumsi yang menilai akuisisi Bank Victoria Syariah sebagai jalan untuk memperbesar nilai UUS BTN sebelum dilebur ke BRIS. 

“Karena asetnya sudah besar yaitu Rp35 triliun. Kenapa mesti Bank Victoria Syariah itu kan asetnya kecil banget. Jadi tidak signifikan,” kata Suria kepada Bisnis, Kamis (7/4/2022). 

Sementara itu, Wakil Direktur Utama BTN Nixon NP Napitupulu membenarkan bahwa kabar akuisisi Bank Syariah Victoria oleh perseroan hanyalah rumor. Tidak ada pembicaraan antara perusahaan dengan Bank Victoria International perihal perluasan bisnis syariah BTN. 

“Gosip. Tidak ada itu,” kata Nixon. 

Sebelumnya, berdasarkan informasi yang diterima Bisnis, Bank Victoria mendekati BTN karena mengetahui rencana bank pelat merah tersebut untuk memisahkan unit usaha syariah menjadi bank umum syariah. 

Sebagaimana diketahui, Bank Victoria telah menyampaikan rencana bisnis untuk mendivestasi anak usaha miliknya. Berdasarkan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Bank Victoria menyatakan bahwa perseroan tengah dalam proses penjajakan dengan beberapa calon investor untuk rencana divestasi anak perusahaan. 

Rencana ini merupakan bagian dari upaya perseroan untuk meningkatkan permodalan dalam rangka memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp3 triliun di akhir 2022.  

"Bank berkomitmen melakukan peningkatan modal dengan langkah-langkah diantaranya secara organik dengan membukukan laba bersih, maupun anorganik, yakni melalui divestasi anak perusahaan serta melalui penambahan modal [right issue], serta pencarian strategic partner," ujar Direktur Utama Bank Victoria Ahmad Fajar, dikutip Selasa (5/4/2022). 

Sekedar informasi, hingga September 2021, Bank Victoria memiliki total aset Rp24,43 triliun dan telah menyalurkan kredit hampir Rp15 triliun. Adapun ekuitasnya tercatat Rp 2,7 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini