Ramai #TurunkanJokowi Jelang Demo Mahasiswa 11 April 2022 di Twitter, Begini Asal Muasalnya

Bisnis.com,09 Apr 2022, 19:45 WIB
Penulis: Jaffry Prabu Prakoso
Logo Twitter. /Reuters-Kacper Pempel

Bisnis.com, JAKARTA –  Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi mengatakan bahwa tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, seolah-oleh adalah tuntutan mahasiswa.

Seperti diketahui, akhir-akhir ini media sosial Twitter ramai dengan perbincangan turunkan Presiden Joko Widodo.

Berdasarkan analisanya, ini bermula dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang berencana melakukan demonstrasi pada Senin (11/4/2022. Ada enam tuntutan yang mereka bawa, yakni tolak penundaan pemilu, kaji ulang UU IKN, stabilkan harga, usut mafia minyak goreng, selesaikan konflik agraria, dan tuntaskan janji-janji kampanye.

“Tidak ada tuntut Jokowi turun,” kata Ismail memaparkan temuan melalui Twitter, Sabtu (9/4/2022).

Ismail menjelaskan bahwa dia menelusuri kata kunci #TurunkanJokowi, #GoodbyeJokowi di Twitter dalam tujuh hari terakhir. Total terdapat setidaknya 24,7 ribu percakapan di Twitter yang mengandung keyword di atas.

“Dimulai tanggal 4 April dengan tagar #turunkanjokowi, lalu naik pesat hingga 12.000 mention pada 7 April dengan #GoodByeJokowi, lalu tren turun meski masih ribuan per hari,” jelasnya.

Tagar tertinggi perbincangan adalah saat aksi mahasiswa tolak RUU KUHP beberapa tahun lalu. #TurunkanJokowi oleh kalangan netizen oposisi sangat viral. Kali ini, Ismail menuturkan yang diangkat adalah tagar #GoodbyeJokowi, meski tagar #TurunkanJokowi masih ada.

Dari beberapa top retweeted tersebut, narasi yang dilengkapi dengan gambar dan video lebih mudah viral. Yang digunakan adalah #GoodByeJokowi, #JokowiTurun, #Revolusi.

“Percakapan topik ini tampak jelas dibangun oleh hanya satu klaster. Sentimen negatif terhadap Jokowi diperlihatkan melalui ekspresi tagar yang digunakan. Top influencers @cybsquad_, @PecanduKretek, @Android_AK_47, @akunkelima212, dan @abu_waras,” terangnya.

Dari isu yang dimainkan, Ismail menuturkan bahwa kata-kata yang dimainkan kurang natural. Cukup tinggi unggahan oleh akun dengan skor lebih dari 1. Artinya ada indikasi sebagian postingan tidak natural.

“Normalnya, postingan yang natural didominasi oleh akun dengan score bot 0-1 dan score di atasnya sangat kecil volume post-nya,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini