Babak Baru Perang di Ukraina dan Perayaan Hari Kemenangan Rusia 9 Mei 2022

Bisnis.com,09 Apr 2022, 22:11 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Presiden Rusia Vladimir Putin memasuki aula untuk bertemu dengan kandidat yang berpartisipasi dalam pemilihan presiden sesi terakhir, di Kremlin di Moskow./Reuters

Pada sisi lain, pasukan tempur utama Ukraina akan menghadapi gempuran pasukan Rusia selama bulan April.

Pejabat intelijen Barat percaya bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin menginginkan “keberhasilan yang bisa dibanggakan” pada parade Hari Kemenangan yang dirayakan setiap 9 Mei. Karena itulah, agaknya, negara Barat berupaya untuk memasok senjata sekarang.

Hanya saja, satu atau dua tank buatan Ceko, atau empat kendaraan lapis baja Bushmaster yang dikirim oleh Australia, tidak akan banyak membantu.

“Jika kita sudah mendapatkan apa yang kita butuhkan, semua pesawat, tank, artileri, senjata anti-rudal dan anti-kapal maka kami bisa menyelamatkan ribuan orang,” kata Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, awal pekan ini.

AS sendiri mengumumkan mengirim tambahan bantuan rudal anti-tank Javelin senilai US$100 juta pada hari Rabu (5/4/2022) selain peralatan perang senilai US$300 juta pada Jumat (8/4/2022). Peralatan itu mencakup dua set senjata baru yang dirancang untuk membantu pasukan Ukraina menyerang Rusia dengan lebih baik.

Paket hari Jumat (8/4/2022) termasuk "sistem roket berpemandu laser" yang dianggap oleh para ahli merujuk pada roket (Advanced Precision Kill Weapon System (APKWS).

Roket ini biasanya dipasang di pesawat dan mungkin juga pada drone, tetapi dapat juga digunakan di darat. Dalam hal ini, bantuan persenjataan itu dapat membantu melawan dominasi artileri berat Rusia yang telah menyebabkan begitu banyak korban di pihak Ukraina.

Elemen kedua dari paket hari Jumat adalah 10 drone tempur Switchblade 600, yang memiliki jangkauan 90 km dan dapat terbang selama 40 menit.

Drone itu mampu membawa hulu ledak anti-tank yang sama dengan senjata anti-tank Javelin. Senjata itu disebut sebagai pengganti drone TB2 buatan Turki yang hilang sehingga memberi Ukraina lebih banyak pilihan di medan perang.

Nick Reynolds, seorang ahli perang darat, mengatakan dia yakin drone Switchblade “sangat diperlukan” karena dapat membantu “menyerang sistem komando Rusia.

Selain itu, kecanggihan sistem senjata itu juga bisa menggempur kendaraan perang elektronik, pusat logistik, artileri dan sistem pertahanan udara secara cepat sehingga mampu menembus pasukan garda terdepan di Donbas.

Bagaimanapun juga, peningkatan pasokan senjata pasti akan membantu Ukraina melawan fase kedua serangan Rusia. Akan tetapi, perlu diwaspadai menjelang akhir April karena Rusia akan melipatgandakan kekuatan pasukannya di Donbas.

Artinya, tanpa lebih banyak bantuan tank, khususnya, tidak akan jelas bahwa Ukraina dapat membebaskan Mariupol yang telah terkepung oleh pasukan Rusia.

Sementara itu, pada sisi lain tujuan negara Barat semakin tidak jelas. Apakah Barat akan mampu mendorong Ukraina memaksa Kremlin ke perundingan damai, masih belum jelas. Atau malah membuat kekalahan berat karena berisiko memprovokasi presiden Rusia yang tidak dapat diprediksi.

Seorang pejabat Barat pada akhirnya memperingatkan bahwa akan "berbeda secara fundamental" untuk mencoba memaksa pasukan Rusia keluar dari republik separatis Donetsk, Luhansk, dan Krimea karena "Rusia akan mati-matian membela kepentingan tersebut" dengan mempertaruhkan kehormatannya setidaknya untuk dibanggakan pada perayaan “Victory Day” pada 9 Mei mendatang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
  3. 3
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini