Menteri ESDM Temukan Kecurangan Penggunaan Biosolar di Bengkulu

Bisnis.com,10 Apr 2022, 19:04 WIB
Penulis: Muhammad Ridwan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan kuliah umum mengangkat tema Kebijakan dan Program Strategis ESDM di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Rabu (4/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif menemukan kecurangan yang membuat pasokan BBM bersubsidi, terutama biosolar langka di pasaran, ketika melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Bengkulu.

Dalam sidak tersebut, Arifin menemukan pelaksanaan pendistribusian BBM bersusidi yang tidak tepat sasaran seperti yang dalam kunjungan ke daerah-daerah lainnya.

Tidak hanya itu, Arifin juga menyoroti adanya praktik curang dengan modifikasi kapasitas tangki kendaraan yang ikut berperan besar atas terjadinya kelangkaan solar. Untuk itu pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap sistem dan infrastruktur yang ada saat ini.

"Biosolar ini kan subsidi. Harusnya diperuntukkan bagi yang berhak bukan untuk industri. Banyak kita temui di lapangan, (BBM subsidi) banyak dipakai untuk angkutan industri. Ini mengakibatkan berkurangnya jatah BBM (subsudi) bagi masyarakat umum," kata Arifin dalam siaran pers, Minggu (10/4/2022).

Arifin meminta meminta masyarakat lebih pro-aktif apabila terjadi penyalahgunaan BBM subsidi di lapangan dengan melaporkan kejadian kecurangan kepada pihak berwajib yang mengacu pada Lampiran Peraturan Pemerintah No.191/2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian Dan Harga Jual Eceran Bahan Bakar Minyak.

Selain itu, terkait dengan pengawasan BBM bersubsidi, pemerintah akan mengambil langkah tegas terutama kendaraan operasional industri.

"Kita akan ambil langkah-langkah, pertama akan mengingatkan, kemudian mengawasi, dan kalau masih terjadi penyimpangan, kita ambil tindakan tegas," jelasnya.

Selama inspeksi di lapangan, Arifin mencatat adanya lonjakan konsumsi BBM yang cukup signifikan. Kendati demikian, pasokan BBM di SPBU terpantau aman dan mencukupi bagi masyarakat selama bulan Ramadan dan Idulfitri. Di samping itu, antrean panjang kendaraan mengisi BBM juga sudah perlahan terurai.

Menurutnya, terjadinya lonjakan permintaan BBM, seiring dengan mulai tumbuhnya aktivitas perkonomian, seperti kebutuhan komoditas alam dan hasil perkebunan.

"Ini mendorong produksi yang lebih banyak sehingga butuh dukungan besar dari sisi logistik transportasi. Makanya kami menerima masukan dari pengendara yang terpaksa harus antre BBM. Kami mohon maaf, ke depannya akan segera kami perbaiki," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini