Ramai Tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, Ada Ulah Oknum?

Bisnis.com,10 Apr 2022, 19:58 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Logo Twitter./Bloomberg - Alex Flynn

Bisnis.com, JAKARTA – Founder sistem analisis data Drone Emprit, Ismail Fahmi turut menyoroti aksi perang tagar #TURUNKANJOKOWI dan #GOODBYEJOKOWI yang viral di Twitter yang terjadi menjelang agenda aksi mahasiswa pada Senin, 11 April 2022.

Dikutip melalui akun Twitter @ismailfahmi, Ismail mengatakan dua tagar tersebut hadir seakan-akan merupakan tuntutan mahasiswa. Namun berdasarkan analisisnya, dia meyakini tagar tersebut berasal dari oknum tak bertanggung jawab yang ingin menunggangi gerakan mahasiswa tersebut.

“#Turunkanjokowi jelang 11 APRIL 2022 narasi siapa? Di media sosial berkembang narasi “Jokowi Turun” dengan tagar #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi, seolah-oleh itu adalah tuntutan mahasiswa. Yang benar narasi siapa?” tuturnya melalui akun Twitter @ismailfahmi, Minggu (10/4/2022).

Dia menjelaskan bahwa tuntutan tersebut tidak tercantum dalam bahasan yang akan disuarakan oleh BEM SI di aksinya, yaitu mengenai penundaan Pemilu, pengkajian ulang UU IKN, pengusutan mafia minyak goreng, penyelesaian konflik agraria, serta menuntaskan janji-janji kampanye dari Presiden dan Wapres.

“Tidak ada [tercantum] tuntut Jokowi turun,” katanya.

Dia menjabarkan, berdasarkan analisis Ismail dengan Drone Emprit selama 7 hari terakhir, terdapat sekitar 24.700 percakapan di Twitter yang menggunakan keyword #TurunkanJokowi dan #GoodbyeJokowi.

Tren tersebut kian merangkak naik mulai 4 April dengan tagar #TurunkanJokowi hingga mencapai puncaknya pada 7 April dengan tagar #GoodbyeJokowi. Bahkan, tercatat ada 12.000 mention dengan tagar #GoodbyeJokowi.

Salah satu cuitan yang paling banyak di-retweet datang dari akun @PecanduKretek. Cuitan itu juga mendulang 12.800 likes.

Ismail mengungkapkan, selain akun tersebut ada beberapa top influencers yang gencar memviralkan topik #TurunkanJokowi. Hasil Social Network Analysis (SNA) menunjukkan, mereka adalah @cybsquad_, @Android_AK_47, @abu_waras, dan @akunkelima212.

“Percakapan topik ini tampak jelas dibangun oleh hanya satu klaster. Sentimen negatif terhadap Jokowi diperlihatkan melalui ekspresi tagar yang digunakan,” tulisnya.

Ismail pun meyakini ketakukan menjadi emosi yang ingin dibawa oleh setiap cuitan #TurunkanJokowi atau #GoodbyeJokowi, sebab emosi tersebut kerap dituliskan influencer melalui cuitannya dengan memasukkan kata "ngeri" serta menghasut netizen agar setuju untuk menurunkan Jokowi.

Alhasil, diyakini kemunculan dua tagar tersebut bisa membahayakan aksi mahasiswa, lantaran apabila tagar terus dibiarkan, maka nantinya pihak aparat akan menduga narasi #TurunkanJokowi datang dari mahasiswa.

“Kemudian dari pihak-pihak yang lain juga akan menuding mahasiswa pingin menurunkan Jokowi. Artinya, banyak orang-orang [yang] pingin menurunkan [Jokowi] jadi ikutan demo, padahal narasi mahasiswa kan berbeda,” katanya.

Sekadar informasi, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) bakal menggelar aksi unjuk rasa pada Senin (11/4) yang rencananya akan dihadiri oleh ribuan mahasiswa dan berpusat di sekitar Istana Merdeka Jakarta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini