Allo Bank (BBHI) Alihkan Aset dan Liabilitas ke Bank Mega (MEGA) Hampir Rp2 Triliun

Bisnis.com,13 Apr 2022, 09:21 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Nasabah melakukan transaksi melalui aplikasi Allo Bank di Jakarta, Selasa (4/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) berencana mengalihkan aset dan liabilitas tertentu yang terkait dengan layanan bank konvensional kepada PT Bank Mega Tbk. (MEGA).

Berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Selasa (12/4/2022), rencana pengalihan tersebut termasuk dengan mengalihkan kantor cabang dengan tujuan untuk membatasi jumlah kantor cabang Allo Bank, serta karyawan yang terkait dengan kantor cabang.

Di sisi lain, Bank Mega juga merupakan entitas terafiliasi juga berminat untuk mengambil alih aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki oleh Allo Bank, sehingga meningkatkan aktiva produktif, jumlah nasabah, dan jaringan kantor cabangnya.

Secara rinci, pengalihan aset tersebut meliputi kredit yang diberikan (termasuk pendapatan bunga yang masih akan diterima), aktiva tetap (properti dan inventaris kantor), serta aktiva lain-lain (agunan yang diambil alih dan properti terbengkalai). Sementara itu, liabilitas yang dimaksud meliputi simpanan nasabah yang berupa giro, tabungan, dan deposito (termasuk bunga yang masih harus dibayar).

Adapun, harga pengalihan aset dan liabilitas masing-masing sebesar Rp958,62 miliar dan Rp921,38 miliar. Sedangkan, harga pengalihan secara nett sebesar Rp37,24 miliar.

Selanjutnya, harga pengalihan aset dan liabilitas akan disesuaikan pada posisi tanggal pelaksanaan penandatanganan perjanjian pengalihan aset dan liabilitas yang akan dilakukan setelah kondisi-kondisi prasyarat dipenuhi paling lambat pada 30 Juni 2022.

Manajemen Allo Bank menyampaikan bahwa hal itu sesuai dengan rencana pengembangan layanan jasa perbankan digital perseroan, maka aset dan liabilitas tertentu yang dimiliki Allo Bank yang terkait dengan layanan jasa perbankan konvensional menjadi tidak produktif dan dapat menyebabkan dampak yang negatif terhadap pelayanan kepada nasabah.

“Manfaat dari pengalihan ini adalah akan membuat perseroan lebih fokus pada layanan perbankan digital,” jelas manajemen Allo Bank, dikutip Rabu (13/4/2022).

Selain itu, pengalihan aset dan liabilitas kepada Bank Mega juga merupakan wujud dari tanggung jawab BBHI terhadap pelayanan kepada nasabah, karena Allo Bank meyakini Bank Mega memiliki kemampuan finansial, sistem dan pelayanan yang baik di samping jaringan kantor yang memadai dalam melayani nasabah perbankan konvensional.

“Perseroan memandang perlu untuk mengembangkan kegiatan pelayanan perbankan dari yang selama ini hanya bersifat konvensional menjadi lebih fokus pada layanan perbankan digital dengan memanfaatkan ekosistem yang dimiliki oleh kelompok usaha CT Corpora dan kelompok usaha lain yang akan bekerja sama dengan perseroan,” paparnya.

Allo Bank berharap pelayanan kepada nasabah, khususnya nasabah ritel dan UMKM dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah melalui perangkat aplikasi teknologi digital yang dapat diakses secara online dan mandiri oleh nasabah. Dengan demikian, memberikan pengalaman yang unik bagi nasabah karena dapat melakukan transaksi keuangan tanpa perlu mendatangi kantor cabang bank dan ATM.

Di samping itu, transaksi pengalihan akan memberikan keuntungan yang lebih baik bagi Allo Bank yang tercermin dari peningkatan proyeksi laba bersih dari Rp192 miliar pada tahun 2021 menjadi Rp653 miliar pada tahun 2024 dan Rp1.486 miliar pada tahun 2026.

“Rencana Bisnis dan Rencana Korporasi disusun dengan asumsi bahwa perseroan akan mengembangkan kegiatan usahanya dalam bidang layanan jasa perbankan digital,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Azizah Nur Alfi
Terkini