Bisnis.com, JAKARTA – Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa mengungkapkan faktor meningkatnya jumlah simpanan nasabah tajir sepanjang Februari 2022.
LPS mencatat bahwa tiering simpanan di atas Rp5 miliar mengalami pertumbuhan sebesar 16,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi R3.818 triliun pada Februari. Jumlah ini berkontribusi sebesar 51,3 persen terhadap total simpanan di perbankan.
Adapun, total nominal simpanan nasabah bank umum tercatat sebesar Rp7.446 triliun pada Februari 2022 atau meningkat 10,7 persen secara tahunan.
“Jadi, kalau orang kaya semakin bagus ekonominya semakin kencang tumbuhnya,” ujar Purbaya ketika ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (12/4/2022).
Purbaya menuturkan peningkatan tabungan nasabah tajir di perbankan mencerminkan bahwa ekonomi Indonesia sudah mengalami pemulihan. Hal ini didukung oleh meningkatnya harga sejumlah komoditas.
Dia memproyeksikan simpanan nasabah akan terus mengalami kenaikan. Hal ini jika pertumbuhan tahun ini sebesar 5 persen dan inflasi 3 persen dapat terwujud. Oleh sebab itu, simpanan bank diperkirakan naik 8 – 10 persen dari PDB.
“Itu proyeksi pertumbuhan keuntungan perusahaan, kira-kira seperti itu. Nanti orang kaya yang punya perusahaan semakin banyak juga duitnya, yang di bawah gajinya naik juga,” ujarnya.
LPS menyampaikan kenaikan nominal simpanan terbesar terdapat pada tiering simpanan Rp100 juta – Rp200 juta yang naik sebesar 0,3 persen secara month over month (MoM).
Adapun, penurunan nominal simpanan terdalam ada pada kelas Rp500 juta – Rp1 miliar yang minus 0,6 persen MoM. Kemudian, akumulasi dari tiering dengan saldo Rp2 miliar hingga Rp5 miliar tumbuh 5,3 persen yoy menjadi Rp619 triliun pada Februari 2022.
Sementara itu, akumulasi simpanan tiering Rp1 miliar hingga Rp2 miliar juga tumbuh sebesar 5,4 persen yoy menjadi Rp480 triliun atau berkontribusi 6,4 persen dari total simpanan.
Selanjutnya, akumulasi simpanan tiering Rp500 juta hingga Rp1 miliar juga mengalami peningkatan sebesar 5,2 persen yoy menjadi Rp548 triliun pada Februari 2022. Adapun, nilai tersebut setara dengan 7,4 persen dari total simpanan di perbankan.
Setali tiga uang, akumulasi simpanan tiering Rp200 juta hingga Rp500 juta meningkat 5,4 persen yoy menjadi Rp631 triliun, atau berkontribusi sebesar 8,5 persen terhadap total simpanan di perbankan.
Berikutnya, akumulasi simpanan tiering Rp100 juta hingga Rp200 juta tumbuh 7,7 persen yoy menjadi Rp402 triliun, atau 5,4 persen dari total simpanan di perbankan.
Terakhir, akumulasi simpanan tiering di bawah Rp100 juta meningkat 4,5 persen yoy menjadi Rp948 triliun. Nilai ini berkontribusi 12,7 persen terhadap total simpanan di perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel