Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sampai dengan Februari 2022 mencatatkan penyaluran kredit sebesar Rp615 triliun. pertumbuhan kredit terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan kredit pemilikan rumah (KPR).
“Pertumbuhan kredit BCA diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi berangsur kembali ke pembayaran normal,” ujar Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA, Hera F. Haryn kepada Bisnis, Selasa (13/4/2022)
Sementara itu, lanjutnya, total dana pihak ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp971 triliun pada Februari 2022. Hera mengatakan solidnya pendanaan dana murah (current account saving account/CASA) ditopang oleh kepercayaan nasabah, serta kemudahan dalam bertransaksi.
Dalam mengembangkan platform transaksi perbankan, BCA bakal memperkuat ekosistem digital melalui kolaborasi dengan mitra strategis serta melakukan berbagai inovasi layanan digital.
Hera mengatakan emiten bank dengan kode saham BBCA ini menargetkan pertumbuhan total kredit mampu mencapai 6 persen – 8 persen. Hal ini selaras dengan target Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang mematok pertumbuhan kredit sebesar 7,5 persen.
“Kami mencermati ada beberapa faktor yang akan mempengaruhi penyaluran kredit tahun ini seperti mobilitas masyarakat yang diharapkan bisa kembali normal, suku bunga, likuiditas yang ada, dan lain sebagainya,” pungkasnya.
Dia menambahkan bahwa ke depan, perseroan berharap Covid-19 di Indonesia semakin terkendali, aktivitas bisnis stabil pemulihan ekonomi berlanjut didorong oleh penerapan protokol kesehatan, serta berbagai kebijakan strategis dari regulator dan otoritas perbankan.
Sebagaimana diketahui, OJK mencatat realisasi DPK per Februari 2022 meneruskan pertumbuhan double digit sebesar 11,11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), yang didorong oleh kenaikan giro sebesar Rp30,1 triliun.
Sementara itu, penyaluran kredit tumbuh sebesar 6,3 persen. Peningkatan kredit perbankan pada Februari 2022 ditopang oleh kredit UMKM, ritel dan korporasi dengan kenaikan masing masing sebesar 8,75 persen serta 5,83 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel