IHSG Berpotensi Pecah Rekor Lagi, Saham Komoditas Jadi Katalis

Bisnis.com,14 Apr 2022, 06:45 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Pengunjung beraktivitas di depan papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/2/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi mengalami kenaikan berkat katalis positif dari bursa global dan saham-saham komoditas.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan kenaikan indeks DJIA sebesar 1,01 persen serta dorongan naiknya harga beberapa komoditas. Seperti minyak, emas, nikel dan batu bara berpotensi mendorong naik saham-saham berbasis komoditas.

“Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 1,35 persen serta turunnya yield Obligasi AS tenor 10 tahun ditengah derasnya capital inflow dana asing kedalam Bursa Indonesia berpotensi mendorong naik kembali IHSG kelevel tertinggi baru dalam perdagangan Kamis ini,” katanya Kamis (14/4/2022).

Menurutnya IHSG berpotensi bergerak di rentang 7.219 sampai dengan 7.318. Adapun beberapa saham yang menjadi rekomendasinya seperti UNTR, SRTG, ITMG, TBIG, JSMR, HRUM, EXCL, PTBA, dan ANTM.

CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG pada hari ini masih berada dalam zona positif dengan upaya mencatatkan rekor all time high (ATH) kembali.

Namun selama IHSG belum mampu ditutup di atas level ATH secara beruntun maka para investor harus mewaspadai adanya risiko koreksi wajar yang mungkin terjadi.

"Sehingga momentum koreksi wajar masih dapat terus dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka pendek mengingat kondisi perekonomian Indonesia masih stabil," jelasnya dalam riset harian. 

William memprediksi IHSG akan bergerak dalam kisaran 7.165 - 7.357 untuk perdagangan besok, Kamis (14/4/2022). Saham-saham yang menjadi rekomendasi antara lain TLKM, ITMG, GGRM, BBNI, ASII, ASRI dan LSIP. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini