PPKM Jawa-Bali Berakhir Besok, Begini Update Covid-19 RI

Bisnis.com,17 Apr 2022, 11:12 WIB
Penulis: Indra Gunawan
rnPengendara melintas di jalur penyekatan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), Jakarta, Minggu (1/8/2021). Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim kondisi penyebaran virus corona di Ibu Kota mulai melandai. Hal ini tak lepas dari kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang akan berakhir pada Senin (2/8/2021). ANTARA FOTO/Rivan Awal Linggarn

Bisnis.com, JAKARTA - Masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah Jawa-Bali yang diberlakukan sejak 5 April 2022 untuk mengendalikan penyebaran kasus Covid-19 akan berakhir besok, Senin 18 April 2022.

Pada periode PPKM Jawa dan Bali 5-18 April 2022, sebanyak 20 daerah masuk ke level 1, sedangkan daerah dengan PPKM level 2 meningkat jumlahnya menjadi 99 kota dan kabupaten.

Belum diketahui, apakah pemerintah akan melonggarkan lagi aturan pada periode perpanjangan PPKM Jawa-Bali berikutnya.

Berikut perkembangan kasus Covid-19 nasional selama 2 pekan terakhir:

1. Kasus Covid-19

Kasus terkonfirmasi harian Covid-19 secara nasional terus mengalami tren penurunan. Berdasarkan data Satgas Covid-19, dalam sepekan terakhir atau sejak 6 - 11 April 2022 kasus harian mengalami tren penurunan dibanding minggu sebelumnya.

Perinciannya 5.415 kasus (6 April), 2.089 kasus (7 April), 1.755 kasus (8 April), 1.468 kasus (9 April),1.071 kasus (10 April), 1.196 kasus (11 April).

Kasus kematian akibat Covid-19 juga mengalami penurunan dibanding minggu sebelumnya yaitu sebanyak 33 persen. 

Adapun, untuk periode 9-16 April, kasus positif turun 44 persen dibanding minggu sebelumnya yaitu dari 13.588 kasus menjadi 7.620 pada pekan ini.

Jumlah kematian di minggu ini sebesar 247 kasus, minggu sebelumnya 356 kematian atau turun 31 persen pada periode 9-16 April 2022.

2. Positivity Rate

Sementara angka positivity rate setiap Minggu sudah pada 4,6 persen sementara angka positif harian dilaporkan 3 persen, angka ini sudah di bawah  angka Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yaitu 5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  1. 1
  2. 2
Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini