Bisnis.com, JAKARTA — Bank Indonesia (BI) diperkirakan masih akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 3,5 persen.
Keputusan tersebut akan diumumkan BI usai Rapat Dewan Gubernur, Selasa (19/4/2022).
“Diperkirakan BI masih akan mempertahankan suku bunganya, setidaknya dalam 1-2 bulan ke depan,” kata Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Bisnis, baru-baru ini.
Dia mengatakan keputusan tersebut akan mempertimbangkan nilai tukar rupiah yang masih cenderung bergerak stabil di kisaran Rp14.300-Rp14.400 di tengah sentimen the Fed.
Di samping itu,inflasi inti masih juga berada pada kisaran 2 persen secara tahunan.
Dia memperkirakan tekanan inflasi akan meningkat tinggi pada Maret hingga Mei 2022 yang didorong oleh kenaikan harga barang bergejolak dan barang yang diatur pemerintah.
Akan tetapi, jika suku bunga acuan dinaikkan terlalu cepat, maka akan berdampak pada perlambatan di sisi permintaan dari perekonomian.
Dia memperkirakan BI baru akan mulai menaikkan suku bunga pada semester kedua, ketika inflasi permintaan mulai meningkat sejalan dengan peningkatan konsumsi domestik.
“Sepanjang tahun ini, kami perkirakan BI berpotensi menaikan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin hingga level 4,25 persen,” kata Josua.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel