Laba Bersih Widodo Makmur (WMUU) Melesat, Daging Ayam Jadi Pemicu

Bisnis.com,18 Apr 2022, 10:45 WIB
Penulis: Dewi Fadhilah Soemanagara
Direktur Utama PT Widodo Makmur Unggas (WMU) Ali Mas'adi(ketiga dari kiri) dan Komisaris Utama WMU Tumiyana (ketiga dari kanan) bersama jajaran manajemen berpose usai due dilligence meeting IPO perseroan./WMU

Bisnis.com, JAKARTA – PT Widodo Makmur Unggas Tbk. (WMUU) tercatat membukukan laba bersih tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk hingga Rp209,26 miliar. Salah satu faktor pendorongnya yakni penjualan karkas.

Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Emma Almira Fauni menjelaskan, di kuartal IV tahun 2021 lalu WMUU membukukan kinerja laba bersih Rp65 miliar year-on-year (yoy), naik 210 persen melampaui estimasi analis dan konsensus.

Jika dilihat dari segmen bisnisnya, WMUU tumbuh sebesar 171 persen yang sebagian besar digerakkan oleh segmen karkas yang mencatatkan pertumbuhan 210 persen yoy.

 “Di kuartal IV ini ada penurunan gross margin di seluruh segmen termasuk segmen karkas, kemungkinan disebabkan oleh meningkatnya harga bahan baku pakan ternak, day old chicken (DOC) dan juga broiler,” papar Emma dalam Morning Meeting Mirae Asset Sekuritas, (18/4/2022).

Emma melanjutkan, segmen karkas diperkirakan masih akan terus menggerakkan pertumbuhan laba bersih dan penjualan WMUU. Profitabilitas karkas dinilai paling tinggi di antara segmen lainnya.

 “Karena segmen ini berkontribusi 98,5 persen terhadap consolidated revenue WMUU. Kami perkirakan masih ada pertumbuhan top line maupun bottom line di tahun 2022,” imbuh Emma.

Sebagai catatan, penjualan produk ayam DOC dan broiler juga turut mengalami peningkatan. Ayam DOC tercatat meningkat 12,58 persen yoy dan broiler sebesar 21,02 persen yoy. Keduanya berkontribusi pada penjualan senilai total Rp188,84 miliar.

Sedangkan penjualan produk pakan dan telur tercatat meningkat masing-masing sebesar 51,55 persen yoy dan 1,59 persen yoy. Total kontribusi kedua produk tersebut pada penjualan perseroan sebesar Rp223,89 miliar.

Perseroan menargetkan akan menambah kapasitas produksi di akhir 2023 mendatang dengan tambahan 24.000, dari kapasitas saat ini sebesar 13.500.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini