IHSG Dibayangi Sentimen Negatif, Tapi Saham Komoditas Masih Prospektif

Bisnis.com,19 Apr 2022, 07:45 WIB
Penulis: Iim Fathimah Timorria
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Rabu (26/1/2022). Bisnis/Suselo Jati

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah sentimen negatif membayangi perdagangan saham pada hari ini, Selasa (19/4/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali diperkirakan menghadapi tekanan, tetapi terdapat peluang penguatan pada saham-saham berbasis komoditas.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengatakan sentimen negatif perdagangan datang dari antisipasi atas langkah agresif The Fed dalam menaikkan suku bunga FFR dan rilis laporan keuangan emiten.

Kekhawatiran akan terus naiknya yield obligasi Amerika Serikat untuk tenor 10 tahun yang mendekati 2,9 persen juga mendorong sejumlah indeks di Wall Street tertekan pada perdagangan Senin (18/4/2022) waktu setempat.

 “Dow Jones dan Nasdaq yang masing-masing turun sebesar 0,11 persen dan 0,14 persen di tengah diturunkannya outlook ekonomi global oleh Bank Dunia menjadi sentimen negatif untuk perdagangan Selasa ini,” kata Edwin dalam risetnya, Selasa (19/4/2022).

Di sisi lain, kembali naiknya harga beberapa komoditas seperti minyak mentah sebesar 0,98 persen, emas 0,25 persen, dan minyak sawit (CPO) sebesar 2,66 persen membuka peluang penguatan pada saham-saham berbasis komoditas tersebut, seiring dengan berlanjutnya arus masuk dana asing ke dalam Bursa Indonesia dalam perdagangan hari ini.

Edwin memperkirakan IHSG akan bergerak di rentang 7.217—7.317 pada perdagangan hari ini.

Sejumlah saham yang menjadi rekomendasinya untuk dibeli investor di antaranya UNTR, INCO, MDKA, TINS, BRIS, EXCL, MEDC, IRRA, SMRA, ANTM, CTRA.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Pandu Gumilar
Terkini