AS Beri Pelatihan Senjata Artileri Howitzer ke Pasukan Ukraina

Bisnis.com,19 Apr 2022, 09:19 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Anggota Korps Sukarelawan Ukraina menembakkan howitzer, saat serangan Rusia ke Ukraina terus berlanjut, di sebuah titik di Zaporizhzhia, Ukraina, Senin (28/3/2022)./Antara-Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Militer Amerika Serikat akan mulai melatih warga Ukraina untuk penggunaan senjata artileri Howitzer dalam beberapa hari mendatang untuk melawan serangan Rusia. Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat senior pertahanan Amerika Serikat (AS).

Presiden AS Joe Biden pada pekan lalu mengumumkan bantuan militer tambahan sebesar US$800 juta ke Ukraina sehingga memperluas bantuan untuk memasukkan persenjataan artileri berat menjelang serangan Rusia yang lebih luas yang diperkirakan akan terjadi di Ukraina timur.

Sejauh ini, empat penerbangan senjata telah dikirim oleh Amerika Serikat sebagai bagian dari paket bantuan terbaru.

Pejabat pertahanan AS yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan pelatihan penggunaan Howitzer akan berlangsung di luar Ukraina.

Amerika Serikat berencana untuk mengajar pelatih Ukraina tentang cara menggunakan beberapa senjata baru seperti Howitzer dan radar. Kemudian para pelatih tersebut akan mengajari rekan-rekan mereka di Ukraina.

Howitzer adalah salah satu bentuk senjata artileri yang digunakan Angkatan Darat. Nama Howitzer berasal dari kata dalam bahasa Ceko houfnice, meriam dari abad ke-15 yang digunakan oleh suku Hussites dalam perang Hussite.

Howitzer berbeda dari jenis meriam artileri lainnya dalam hal trayektori penembakannya. Amerika Serikat sebelumnya telah melatih pasukan Ukraina tentang drone Switchblade.

Sementara itu, Ukraina mengatakan serangan rudal Rusia telah menewaskan tujuh orang di Lviv kemarin sebagai korban sipil pertama di kota bagian barat itu.

Rusia membidik sasaran militer di Lviv dan ibu kota Kiev di utara, kata pejabat pertahanan AS. Mariupol juga masih diperebutkan dan Rusia telah mengirim bala bantuan ke Ukraina dalam beberapa hari terakhir, menurut pejabat itu seperti dikutip ChannelNewsAsia.com, Selasa (19/4/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini