Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) terus menggenjot penyerapan Kredit Usaha Rakyat atau KUR ke sektor pertanian sepanjang tahun ini.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, mengungkapkan bahwa hingga kuartal I/2022, KUR BRI telah terserap ke sektor pertanian sebesar Rp22,03 triliun sampai dengan kuartal I/2022.
Dia menuturkan jumlah KUR tersebut diserap oleh 625.000 nasabah atau meningkat sebesar 63,82 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2021. Perseroan meyakini penyerapan KUR pada tahun ini mampu mencapai Rp70 triliun.
“Seiring dengan semakin membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, BRI optimistis akan dapat meningkatkan disbursement KUR BRI ke sektor pertanian sampai dengan akhir 2022 hingga mencapai Rp60 triliun – Rp70 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (19/4/2022).
Secara total, emiten bank dengan kode saham BBRI ini tercatat KUR sebesar Rp66,99 triliun yang dikucurkan kepada 1,8 juta nasabah sepanjang kuartal I/2022.
Penyaluran KUR tersebut setara dengan 25,77 persen dari total plafon yang diberikan pemerintah kepada BRI untuk tahun 2022 yang sebanyak Rp260 triliun.
Jika dirinci per segmen, penyaluran KUR BRI kepada segmen mikro tercatat sebesar Rp56,69 triliun yang disalurkan kepada 1,6 juta nasabah. Adapun, segmen kecil menyumbang Rp8,67 triliun kepada 31.000 nasabah dan segmen ultramikro sebesar Rp1,64 triliun ke 186.000 nasabah.
Sementara itu, Supari menyebutkan sampai dengan kuartal I/2022, emiten bank dengan kode saham BBRI ini telah menyalurkan kredit di sektor pertanian lebih dari Rp124 triliun yang diberikan kepada lebih dari 2,9 juta nasabah, atau naik 16,86 persen secara tahunan.
Merujuk Laporan Profil Industri Perbankan yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), penyaluran kredit perbankan ke sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan hingga Desember 2021 mencapai Rp415,52 triliun, naik 7,76 persen yoy.
Sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan tercatat memiliki pangsa pasar sebesar 7,20 persen dari total kredit berdasarkan sektor ekonomi. Adapun, sektor perdagangan besar dan eceran memiliki pangsa pasar terbesar yakni 16,89 persen dan sektor industri pengolahan 16,49 persen.
Sementara itu, berdasarkan data Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), kredit ke sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan telah tembus Rp442,7 triliun. Jumlah ini tumbuh 0,8 persen sepanjang tahun berjalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel