Bisnis.com, JAKARTA – Rilis data produksi nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) kuartal I/2022 yang menggambarkan tren penurunan langsung bikin pasar modal bereaksi. Harga saham emiten terasosiasi BUMN PT Indonesia Asahan Alumunium Persero (Inalum) tersebut terkoreksi 2,59 persen ke posisi Rp8.450 per lembar pada sesi pertama perdagangan Rabu (20/4/2022).
Sebagai konteks, INCO melaporkan bahwa total produksi mereka sepanjang kuartal I/2022 berkisar 13.827 ton. Jumlah ini menggambarkan penurunan 19 persen dari posisi 17.015 ton secara kuartalan, serta 9 persen dari posisi 15.198 secara year on year (yoy).
Penurunan tersebut terjadi akibat masih berlangsungnya proyek pembangunan kembali tanur listrik 4, salah satu fasilitas produksi perseroan. Menurut Presiden Direkur INCO Febriany Eddy, perusahaannya tidak punya pilihan selain menerima konsekuensi ini, mengingat pembangunan tanur 4 dinilai penting bagi keberlanjutan dan keamanan produksi perseroan.