Xendit Genggam 14,96 Persen Saham Bank Sampoerna, Jalan Menuju Akuisisi?

Bisnis.com,21 Apr 2022, 19:12 WIB
Penulis: Dionisio Damara
Pengunjung melintas didekat logo Bank Sampoerna di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan teknologi finansial, Xendit, resmi menjadi pemegang saham minoritas di PT Bank Sahabat Sampoerna. Hal ini dilakukan setelah sebelumnya beredar informasi mengenai perusahaan finansial berbasis teknologi (fintech) tersebut hendak mengakuisisi 51 persen saham Bank Sampoerna. 

Adapun Xendit Pte. Ltd menggenggam 14,96 persen saham Bank Sampoerna. Pemegang saham mayoritas, PT Sampoerna Investama terdilusi menjadi 64,24 persen. Kepemilikan PT Cakrawala Mulia Prima (bagian dari Alfa Group) juga ikut tergerus menjadi 14,28 persen. 

Pemegang saham lainnya, Abakus Pte. Ltd., Sultan Agung Mulyani, Ekadhamajanto Kasih dan Yan Peter Wangkar, masing-masing, kini memiliki 2,55 persen, 2,49 persen, 0,79 persen, dan 0,69 persen saham Bank Sampoerna.en.

Sebelumnya, mengutip situs resmi Bank Sampoerna, Senin (18/4/2022), PT Sampoerna Investa memiliki saham sebanyak 75,54 persen. Kemudian PT Cakrawala Mulia Prima (Alfa group) menggenggam 16,79 persen, Abakus Pte. Ltd 2,99 persen, Sutan Agung Mulyadi 2,93 persen, Ekadhamajanto Kasih 0,93 persen, dan Yan Peter Wangkar 0,82 persen.

Dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Xendit akan menjadi mitra Bank Sampoerna untuk mengembangkan infrastruktur teknologi. 

Xendit adalah perusahaan teknologi finansial penyedia solusi pembayaran bagi sejumlah bisnis di Indonesia, mulai dari usaha kecil menengah (UKM,) perusahaan rintisan e-commerce, hingga perusahaan raksasa.

CEO Bank Sampoerna Ali Rukmijah mengungkapkan optimismenya terhadap aliansi strategis antara Xendit dengan Bank Sampoerna.

Menurut Ali, kolaborasi telah menjadi titik sentral Bank Sampoerna dalam melayani bisnis mikro dan UKM. Oleh sebab itu, lanjutnya, dukungan dari Xendit diyakini dapat meningkatkan kemampuan layanan dari perusahaan. 

“Peningkatan tersebut akan terlihat dari segi kapasitas layanan, cakupan, dan yang tidak kalah pentingnya, kualitas dan inovasi,” kata Ali. 

Kabar mengenai rencana investasi Xendit ke Bank Sampoerna sudah terendus sejak pekan lalu. Berdasarkan pemberitaan yang beredar, Xendit disebut ingin mengakuisisi 51 persen saham Bank Sampoerna. Proses akuisisi itu disebut akan dilakukan secara bertahap.

Selama ini, baik Bank Sampoerna maupun Xendit, telah menjalin kerja sama dalam menjalankan bisnisnya. Xendit merupakan salah satu perusahaan mitra penyedia jasa gerbang pembayaran atau payment gateway bagi Bank Sampoerna untuk berbagai transaksi digital.

Selain itu, Bank Sampoerna sendiri juga cukup akrab dengan sejumlah fintech peer-to-peer (P2P) lending. Sejumlah fintech yang tercatat telah berkolaborasi dengan Bank Sampoerna, antara lain Mekar, Julo, Indodana, Kredivo, dan Akulaku. Kolaborasi itu dilakukan perseroan agar lebih banyak memberikan pendanaan bagi UMKM yang belum bankable.   

Berdasarkan laporan Bank Sampoerna, hingga akhir 2021, pembiayaan yang disalurkan melalui perusahaan P2P dan fintech lending meningkat lebih dari 10 kali lipat dibandingkan penyaluran pada akhir tahun 2020. 

Sementara itu terkait akusisi, Direktur Keuangan dan Perencanaan Bisnis Bank Sampoerna Henky Suryaputra mengaku belum dapat memberikan informasi mengenai kabar aksi korporasi itu.  “Mohon maaf saat ini kami belum ada informasi yang dapat disampaikan, apabila sudah ada penjelasan lebih lanjut, pasti kami akan berikan detail informasinya,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/4/2022). 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini