IHSG Loyo Akibat Profit Taking, Cek Saham BRMS dan MAPA

Bisnis.com,25 Apr 2022, 11:14 WIB
Penulis: Ika Fatma Ramadhansari
Pegawai melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (4/1/2021). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA – Analis mengungkapkan merosotnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan awal pekan ini, Senin (25/4/2022) karena adanya lanjutan aksi ambil untung investor atau profit taking.

Berdasarkan data Bloomberg pukul 09.30 WIB, IHSG terpantau turun 0,72 persen atau 51,70 poin ke level 7.173,91, lalu selang 30 menit kemudian indeks mencatatkan pelemahan sebesar 0,36 persen atau 25,98 poin ke level 7.199,63. 

IHSG pun bergerak dalam rentang 7.121,86 - 7.205,65 pada pukul 10.00 WIB dan mencatatkan total transaksi sebesar Rp9,26 triliun.

Meski terjadi pelemahan, investor asing justru terpantau masuk ke bursa saham dalam negeri dengan nilai beli bersih atau net buy sebanyak Rp3,36 triliun.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto saat dihubungi Bisnis menyampaikan bahwa melemahnya indeks hari ini sesuai dengan prediksinya. 

Pada riset hariannya, William menuliskan, IHSG ditutup melemah sebesar 50,58 poin atau 0,70 persen menuju level 7.225,60 pada perdagangan Jumat 22 April 2022.

“Aksi profit taking berlanjut, dan secara teknikal sudah terjadi dead cross pada indikator MACD, memberikan tanda bahwa IHSG akan mengalami koreksi,” tulis William dalam riset hariannya, Senin (25/4/2022).

Dia mengatakan, untuk sementara ini pelemahan diperkirakan terbatas pada area demand zone 7.195.

“Hari ini IHSG berpotensi bergerak mixed cenderung melemah dalam rentang 7.195 - 7.300,” katanya.

Berikut beberapa rekomendasi William untuk perdagangan hari ini:

BRMS, PT Bumi Resouces Minerals Tbk. (BRMS)

CTRA, PT Ciputra Development Tbk.

MAPA, PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. 

MLIA, PT Mulia Industrindo Tbk. 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini