Produsen Sepatu Lokal Berharap Tuah Pengadaan Pemerintah dan Sekolah Tatap Muka

Bisnis.com,25 Apr 2022, 15:51 WIB
Penulis: Reni Lestari
Pekerja pabrik menyelesaikan proses produksi sepatu. /Ilustrasi-Bisnis.com-WD

Bisnis.com, JAKARTA - Pasar sepatu dalam negeri sudah mengalami perbaikan dari tekanan ringan akibat varian Omicron  sebelum Ramadan. Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakrie memastikan industri bakal meraup peningkatan kinerja pada pasar Lebaran tahun ini.

Usai itu, industri sepatu ditaksir juga akan melanjutkan momentum pemulihan pada pasar tahun ajaran baru dengan sekolah tatap muka 100 persen.

"Jadi kami akan dapat pasar Lebaran, kemudian dapat pasar sekolah tatap muka yang mungkin sudah banyak yang 100 persen," kata Firman saat dihubungi, Senin (25/4/2022).

Selain itu, Firman juga banyak berharap pada realisasi komitmen belanja pemerintah untuk produk dalam negeri yang ditarget sebesar Rp400 triliun tahun ini.

Meski belum bisa memastikan dampak ke pertumbuhan industri, pelaku usaha domestik bakal merebut pasar yang diisi produk-produk impor di dalam negeri. Firman mengakui bahwa sebelumnya pemerintah sudah memiliki banyak regulasi untuk mewajibkan belanja produk dalam negeri.

Teguran Presiden Joko Widodo akhir bulan lalu mengenai banjir produk impor, memastikan belanja pemerintah kembali ke jalurnya.

"Kalau dulu kan masih banyak ribet di pengadaan barang dan jasa. Semoga sekarang lebih mudah, lebih berpihak ke [industri] dalam negeri," lanjutnya.

Firman juga berharap komitmen ini menjadi pemicu untuk munculnya kebijakan-kebijakan baru yang lebih spesifik, misalnya pengadaan sepatu seragam bagi aparatur sipil negara (ASN) wajib dengan produk dalam negeri.

"Selama ini kan belanja pemerintah seperti TNI/Polri, kemudian Bea Cukai, Satpol PP. Tetapi seandainya ada kebijakan baru ASN pakai sepatu dalam negeri, itu akan luar biasa," ujarnya.

Produksi alas kaki nasional pada tahun ini diproyeksikan kembali ke level sebelum pandemi sebesar 1,2 miliar pasang. Adapun, pada tahun lalu, berdasarkan Catatan Kementerian Perindustrian industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki mengalami pertumbuhan volume produksi sebesar 33,42 persen dari 793,8 juta pasang pada 2020 menjadi 1,05 miliar pasang pada 2021.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini