Bisnis.com, JAKARTA — Proses merger antara Bank Lippo dan Bank Niaga 14 tahun silam disebut tidak diikuti oleh rasionalisasi. Pasalnya, kebutuhan Sumber Daya Manusia (SDM) masih sangat tinggi untuk mengoperasikan perbankan yang kemudian menjadi PT Bank CIMB Niaga Tbk. tersebut.
Adapun, proses merger antara Bank Lippo dan Bank Niaga tersebut merupakan bagian dari konsolidasi internal dari CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group). Kala itu, mayoritas saham Bank Lippo dimiliki oleh Khazanah Nasional Bhd.
Khazanah sendiri merupakan pemilik saham mayoritas di CIMB Group. Setelah Khazanah mengakuisisi kepemilikan mayoritas Bank Lippo pada 2005, Khazanah memutuskan untuk memindahkan porsi sahamnya ke CIMB Group pada 2007.