Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menyalurkan kredit secara grup sebesar Rp1.075,93 triliun atau tumbuh 7,43 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) hingga akhir Maret 2022. Penyaluran kredit ditopang oleh segmen mikro atau usaha 'wong cilik'.
Direktur Utama BRI Sunarso menyatakan angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan penyaluran kredit di industri perbankan nasional, yang hanya sebesar 6,65 persen.
Dia menjelaskan, penyaluran kredit kepada seluruh segmen UMKM tercatat tumbuh positif dengan penopang utama, yakni di segmen mikro tumbuh 13,55 persen, segmen konsumer tumbuh 4,56 persen, serta segmen kecil dan menengah tumbuh 3,96 persen.
Adapun, untuk segmen kredit mikro sebesar Rp506,74 triliun, kredit kecil dan menengah sebesar Rp243,69 triliun, kredit korporasi Rp172,64 triliun, dan kredit konsumer sebesar Rp152,86 triliun.
Secara umum, portofolio kredit UMKM BRI tumbuh sebesar 9,24 persen yoy, dari sebelumnya Rp826,85 triliun di akhir Maret 2021 menjadi Rp903,29 triliun di akhir Maret 2022.
Sunarso mengungkapkan, hal ini menjadikan proporsi kredit UMKM dibandingkan dengan total kredit BRI terus naik menjadi 83,95 persen.
“Porsi kredit BRI Group kepada UMKM mencapai 83,95 persen,” ujar Sunarso dalam Paparan Kinerja Keuangan Triwulan I/2022, Senin (25/4/2022).
Sunarso melanjutkan bahwa kredit UMKM BRI yang tumbuh mendekati double digit merupakan sinyal kuat bahwa saat ini pelaku UMKM sudah mulai bangkit dan beraktivitas secara normal.
“Terkait dengan hal itu, BRI menilai kebijakan Bank Indonesia untuk menahan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate di 3,5 persen sangat tepat sebagai upaya untuk melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi serta menjaga inflasi dan stabilitas nilai tukar rupiah,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel