Harga Bitcoin Lesu, Bakal Koreksi Sampai Kapan?

Bisnis.com,25 Apr 2022, 23:39 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Ilustrasi aset kripto Bitcoin, Ether, dan Altcoin/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Harga Bitcoin sempat menyentuh level paling rendah sejak 15 Maret 2022 atau anjlok 3,2 persen, menjadi US$38.236. Bila dibandingkan dengan posisi tertinggi pada bulan lalu, harga aset kripto terbesar di dunia ini sudah merosot 20 persen. 

Melansir Bloomberg pada Senin (25/4/2022), meski cenderung terkoreksi, harga Bitcoin masih berada di level yang sama sejak awal tahun, yakni pada kisaran US$35.000 hingga US$45.000. Pergerakan harga aset digital ini berbanding lurus dengan indeks Nasdaq-100 yang mayoritas anggotanya adalah saham-saham teknologi.

Kendati demikian, sejumlah analis teknikal menyebut koreksi masih akan berlanjut. Founder dan Managing Partner Fairlead Strategies Katie Stockton mengatakan, Bitcoin telah terkoreksi dibawah level support mingguannya, dengan level support sekunder pada kisaran US$27.200.

Sementara itu, Technical Strategist Fundstrat, Mark Newton, dalam laporannya mengatakan harga Bitcoin terlihat akan menembus level tren dua bulan. Hal ini akan memicu Bitcoin kembali menguji level terendah pada Januari lalu.

“Kami memprediksi adanya initial pullback ke kisaran US$36.300. Jika menembus harga tersebut, maka Bitcoin akan kembali menguji level US$32.950,” jelasnya dikutip dari Bloomberg.

Sementara itu, Tim Analis dari Nydig memaparkan, seiring dengan penguatan harga mata uang, investor kemungkinan akan beralih dari memegang Bitcoin atau emas ke dolar AS.

“Seperti korelasi negatif antara Bitcoin dengan dolar AS, korelasi negatif antara Bitcoin dengan suku bunga riil baru muncul dalam beberapa tahun terakhir,” demikian kutipan laporan tersebut.

Laporan tersebut menambahkan, Bitcoin akan ditopang oleh faktor-faktor fundamental, seperti pertumbuhan pengguna dan jaringan. Namun, pasar juga perlu memperhatikan perubahan dinamika hubungan secara makro.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini