IHSG Berpotensi Tertekan Saham Komoditas Hari Ini, Simak Rekomendasinya

Bisnis.com,26 Apr 2022, 08:45 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Karyawan melintas di dekat layar pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (29/6/2021). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi cenderung bergerak fluktuatif dan akan tertekan saham komoditas pada perdagangan Selasa (26/4/2022).

Berdasarkan data Bloomberg, kemarin IHSG parkir pada posisi 7.215,97 atau terkoreksi 0,13 persen. IHSG sempat mencatatkan posisi terendah pada level 7.121,86.

Tercatat, 162 saham menguat, 388 saham melemah dan 150 saham bergerak stagnan. Investor asing mencatatkan aksi net foreign buy Rp3,35 triliun di seluruh pasar.

Direktur MNC Asset Management Edwin Sebayang mengungkapkan berlanjutnya tekanan jual di pasar komoditas membuat harga beberapa komoditas melemah seperti minyak, batu bara, emas, nikel dan timah berpotensi menjadi sentimen negatif saham berbasis komoditas terkait.

Di lain pihak, setelah sebelumnya selama 2 hari Indeks DJIA turun tajam sebesar -1349.4 poin atau 3,87 persen, akhirnya di awal minggu ini, Senin, Indeks DJIA berhasil ditutup menguat sebesar 0,7 persen.

"Jika dikombinasikan dengan naiknya EIDO sebesar 1,75 persen padahal kemarin IHSG ditutup turun 0,13 persen di tengah turunnya yield obligasi AS tenor 10 tahun berpotensi menjadi katalis positif untuk IHSG menguat dalam perdagangan Selasa ini," katanya dalam riset, Selasa (26/4/2022).

Edwin memperkirakan rentang pergerakan IHSG pada 7.165-7.265. Adapun, saham yang direkomendasikan di antaranya JSMR, BBTN, ISAT, UNVR, ICBP, EXCL, BBCA, MYOR, EMTK, dan TBIG.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Farid Firdaus
Terkini