Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank KB Bukopin Tbk. (BBKP) menargetkan bisa naik kelas menjadi Top 10 Bank di Indonesia pada tahun 2025 mendatang.
Dalam hal ini, KB Bukopin menargetkan pencatatan return on asset (ROA) di level 10 persen dan juga mencetak market capitalization atau market cap sebesar Rp30 triliun.
Corporate Secretary KB Bukopin, Slamet Haryanto Pradhana menjelaskan KB Bukopin akan mendiversifikasi portofolio yang berfokus pada small medium enterprise (SME) atau UKM dan retail.
“Arah strategi kami adalah fokus pada nasabah dan mengembangkan sistem finansial mutakhir yang berpusat pada performa,” ujar Dhana kepada Bisnis, Senin (25/4/2022).
Untuk masuk ke daftar 10 bank besar di Tanah Air pada 2025, emiten bersandi saham BBKP ini pun telah menyiapkan beragam strategi.
Pertama, strategi terkait dengan costumer franchise. Pada strategi ini, perseroan akan fokus pada hubungan jangka panjang dengan nasabah dan juga budaya berdasarkan performa. Di samping itu, KB Bukopin juga akan memperkuat sistem yang berbasis performa.
Kedua, model bisnis untuk SME end-to-end, di mana KB Bukopin akan mengubah proses bisnisnya dan menyediakan layanan dengan risk model yang unik.
“KB Bukopin fokus pada corporate banking yang lebih selektif. KB Bukopin akan memperkuat hubungan dengan corporate bank untuk membangun value chain antara dua negara, yaitu Korea dan Indonesia,” jelasnya.
Adapun, KB Bukopin di tahun 2021 sampai dengan tahun 2025 akan fokus dalam turn around dan optimalisasi struktur keuangan Bank.
Dhana menyampaikan untuk mendapatkan BEP pada Pre-Provision Operating Profit (PPOP) di tahun 2022 (di luar PAM cost), di mana bank tidak lagi mendapatkan kerugian atas aktivitas bisnis dan operasional bank.
“Bank juga menargetkan untuk dapat menghasilkan pendapatan bersih di tahun 2023. Tujuan bank tersebut dengan mempertimbangkan kondisi internal dan eksternal bank,” sambungya.
KB Bukopin pun telah membuat langkah-langkah strategis yang akan menjadi kunci keberhasilan dalam mencapai aspirasi perseroan yang dibagi dalam 20 langkah strategi agenda dengan tujuan menjadi institusi keuangan pilihan utama di Indonesia.
Dhana menerangkan tajuk strategik agenda tahun 2022 adalah berupa “TURN AROUND”, yang bermakna perseroan ingin membalikan keadaan menjadi lebih baik melalui 4 pilar, yaitu Transformation, Undercutting Cost, Risk Manage, dan New Digital.
Kemudian, lanjut Dhana, keempat pilar strategi itu didukung oleh 6 elemen kunci untuk mencapai aspirasi, yaitu Activity First, Responsibility, Out of Old Thinking, Upper Goal Setting, Never Give Up dan Design New Mindset.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel