Rusia Tuduh Inggris Memprovokasi Ukraina Untuk Menyerang Wilayahnya

Bisnis.com,27 Apr 2022, 11:21 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Asap mengepul dari lokasi kebakaran selama konflik Ukraina-Rusia di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (7/4/2022). REUTERS/Alexander Ermochenko

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah Rusia menuduh Inggris telah memprovokasi Ukraina untuk menyerang wilayah Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan, pihaknya siap untuk menyerang Ibu Kota Ukraina, Kyiv, jika serangan yang dilakukan Ukraina merupakan hasil provokasi Inggris.

Pernyataan dari Rusia itu keluar setelah Menteri Pertahanan Inggris James Heappey memberikan 'lampu hijau' kepada pemerintah Ukraina untuk membidik sasaran militer di Rusia menggunakan senjata dari Inggris.

Heappey menambahkan, serangan militer Ukraina untuk mengganggu jalur pasokan adalah tidak melanggar aturan perang.

Sebelumnya, Rusia mengklaim pasukan Ukraina telah menyerang beberapa tempat di wilayahnya, termasuk depot minyak di Belgorod. Namun, Ukraina belum mengkonfirmasi adanya serangan tersebut.

Adapun, sejumlah negara Barat telah memberikan banyak bantuan militer ke Ukraina sejak Rusia melancarkan invasi pada Februari lalu. Para pejabat NATO dan Uni Eropa pun telah bertemu di Jerman untuk membahas kelanjutan bantuan militer kepada Ukraina.

Terhadap bantuan militer yang masuk ke Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan siap memberikan selasan balasan yang sepadan jika senjata-senjata kiriman Barat digunakan untuk memborbardir wilayah Rusia.

"Kami ingin menekankan bahwa provokasi langsung oleh rezim Kyiv oleh London untuk menyerang [wilayah Rusia], dan jika ada upaya untuk mewujudkannya, maka kami akan langsung membalasnya secara proporsional," kata pihak Kementerian Pertahanan Rusia kepada kantor berita Interfax.

Bahkan, Rusia siap melancarkan serangan ke tempat-tempat yang diduga menjadi lokasi provokasi di Kyiv, tanpa mempedulikan keberadaan para penasihat dari negara Barat di sana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Aprianus Doni Tolok
Terkini