Bisnis.com, JAKARTA — Sektor farmasi terguncang akibat kombinasi kenaikan harga bahan baku obat akibat perang Ukraina dan Rusia yang berlarut-larut sekaligus penurunan penjualan produk terkait Covid-19. Namun, sejumlah saham emiten farmasi masih menarik diperhatikan seiring dengan strategi perseroan menjaga kinerja.
Kepala Riset Praus Capital Alfred Nainggolan mengungkapkan industri kesehatan domestik masih bergantung dengan bahan baku impor sampai saat ini. Adapun, porsi impor sektor farmasi di atas 90 persen.
"Kondisi ini merupakan kondisi yang tidak sehat secara industri, bagaimana resiko gangguan rantai pasokan akan berpengaruh signifikan terhadap sektor farmasi di tanah air," terangnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (24/4/2022).