Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. atau BBNI membatalkan rencana aksi penambahan modal melalui skema rights issue pada tahun ini.
Hal ini mengingat kondisi permodalan BNI yang sampai dengan Maret 2022 sudah cukup baik dan mampu untuk mengantisipasi pertumbuhan BNI di masa yang akan datang.
“Kami tidak akan melakukan rights issue lagi. Rencana rights issue akan kami batalkan,” kata Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini dalam Paparan Kinerja BNI Kuartal I/2022, Selasa (26/4/2022).
Novita menjelaskan per Maret 2022, modal tier 1 BBNI sudah berada pada level 17,3 persen atau sudah berada di atas regulatory requirement.
“Artinya secara ketentuan regulator, tier 1 kita sudah sangat jauh di atas ketentuan regulator,” ungkapnya.
Selain itu, emiten bersandi BBNI ini juga melihat bahwa pertumbuhan ekonomi di tahun 2022 juga jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun lalu.
Novita mengatakan bahwa BNI bisa mengakomodir dengan pertumbuhan kredit dan CAR yang dimiliki sudah cukup kuat.
“Kita juga melihat bahwa secara profitability, pertumbuhan BNI menunjukkan tren yang positif. Artinya, penambahan modal secara organik dari profitability ini sangat bisa diharapkan di tahun-tahun yang akan datang di kuartal-kuartal ke depan, sehingga kami rasa kami tidak lagi memerlukan rights issue,” terangnya.
Dengan dibatalkannya rencana rights issue BBNI tahun ini, Novita menyampaikan bahwa perseroan juga akan terus berkoordinasi dengan stakeholder terkait dengan tetap mempertimbangkan kondisi pasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel