Bank Amar (AMAR) Rencana Luncurkan QRIS Tahun Ini

Bisnis.com,27 Apr 2022, 08:13 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Warga beraktivitas dengan latar logo PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) di Jakarta, Selasa (25/1/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) melalui aplikasi Senyumku, mobile-only intelligent bank berbasis cloud pertama di Indonesia, berencana akan menambah fitur sistem pembayaran digital berupa Quick Response Indonesia Standard (QRIS). 

Head of Digital Banking Service Benyamin Tampubolon mengatakan layanan QRIS menjadi prioritas fitur pembayaran yang dikembangkan di Senyumku. Layanan tersebut telah direncanakan sejak tahun 2021. 

“Rencana mau ada layanan QRIS rilis tahun ini. Secara kesiapan teknis, Bank Amar sudah siap, tetapi tetap patuh pada peraturan dan perizinan Otoritas Jasa Keuangan dan Bank Indonesia,” ujar Benyamin di Jakarta, Selasa (26/4/2022). 

Benyamin menuturkan, dengan adanya layanan QRIS di aplikasi Senyumku, nasabah dapat bertransaksi secara digital dengan mudah. Di samping itu, nantinya layanan QRIS juga akan terintegrasi dengan platform pinjaman digital Tunaiku. 

“Rencana rilis [QRIS] akhir kuartal III/2022 sudah selesai, tapi tergantung dari perizinan regulator,” jelasnya. 

Di samping itu, Bank Amar melalui Senyumku juga menawarkan bunga tabungan pada produk Celengan Senyumku dengan suku bunga yang menarik untuk membantu nasabah dalam mencapai tujuan keuangan

Melalui Senyumku, Amar Bank menawarkan layanan perbankan yang terpersonalisasi untuk dapat memahami perilaku dan kebiasaan menabung nasabah yang disesuaikan dengan kehidupan sehari-hari mereka untuk mencapai kesehatan finansial yang lebih baik. 

Tercatat, per Desember 2021 hingga April 2022, jumlah pengguna Senyumku mengalami kenaikan sebesar 50 persen. Kenaikan tersebut utamanya didorong dari bertambahnya fitur di aplikasi Senyumku sejak Desember tahun lalu. 

“Target Senyumku tumbuh secara moderate dalam ranah belasan persen atau lebih. Tunaiku bukan hanya berfokus pada pertumbuhan, tetapi juga memitigasi risiko momentum pemulihan pasca Covid-19 karena ada sisi ketidakpastian global,” lanjutnya.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini