Kuartal I/2022, Adira Finance (ADMF) Salurkan Pembiayaan Baru Senilai Rp7,2 Triliun

Bisnis.com,28 Apr 2022, 07:59 WIB
Penulis: Aziz Rahardyan
Adira Finance. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) membuka periode 2022 dengan capaian positif dari sisi penyaluran pembiayaan dan kinerja keuangan.

Presiden Direktur Adira Finance I Dewa Made Susila mengungkap pada kuartal I/2022, pembiayaan baru mencapai Rp7,2 triliun, meningkat sebesar 32,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dari kinerja awal tahun periode sebelumnya.

Hal ini membuat total piutang kelolaan ADMF, termasuk porsi pembiayaan bersama, tercatat mencapai Rp40,8 triliun hingga Maret 2022. Angka ini masih mengalami penurunan tipis dari periode sebelumnya, tepatnya minus 2,8 persen yoy.

"Penurunan pada piutang yang dikelola, disebabkan rundown portofolio yang lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan pembiayaan baru," ujar Made dalam keterangan resmi, Rabu (27/4/2022).

Per Maret 2022, rasio non-performing financing (NPF) kotor konsolidasi pun membaik dari sebelumnya 3,4 persen pada tahun lalu, menjadi sebesar 2,0 persen, didorong aktivitas ekonomi yang berangsur pulih sehingga mempengaruhi kapasitas pembayaran konsumen.

Adapun, dari kinerja laba-rugi, leasing yang fokus di pembiayaan sepeda motor dan mobil baru, gadget, elektronik, furnitur, dan pinjaman dana multiguna ini berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih meningkat sebesar tumbuh 44,3 persen yoy menjadi Rp304,5 miliar.

Peningkatan ini didorong oleh pendapatan bunga yang meningkat sebesar 3,9 persen yoy menjadi Rp2,2 triliun, sementara beban bunga turun 8,1 persen yoy menjadi Rp780 miliar, sejalan dengan adanya penurunan pada jumlah pinjaman dan biaya bunga.

Sehingga, pendapatan bunga bersih di kuartal I/2022 meningkat sebesar 11,7 persen yoy menjadi Rp1,5 triliun dan margin bunga bersih meningkat menjadi 14,4 persen yoy.

Beban operasional meningkat sebesar 5,6 persen sejalan dengan pertumbuhan bisnis perusahaan, namun cost of credit terus mengalami penurunan sebesar 33,3 persen yoy menjadi Rp284 miliar di kuartal I/2022 jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

"Perusahaan terus melakukan diversifikasi sumber pendanaan melalui dukungan berkelanjutan dari pembiayaan bersama dengan induk, Bank Danamon, serta memperoleh pinjaman eksternal, seperti penerbitan obligasi dan pinjaman bank lain," jelasnya.

Per posisi Maret 2022, pembiayaan bersama Bank Danamon mewakili 47 persen dari piutang yang dikelola. Sementara itu, total pinjaman eksternal ADMF di Maret 2022 turun 12,1 persen yoy menjadi Rp11,8 triliun.

Hasilnya, gearing ratio turun dari sebelumnya 1,6 kali menjadi 1,4 kali di kuartal I/2022. Adapun, surat utang yang terbit, sejak awal tahun sampai Maret 2022, yaitu Obligasi PUB V Tahap III dan Sukuk Mudharabah IV Tahap III tahun 2022 senilai Rp2,0 triliun, yang mendapat respon positif karena oversubscribe 3,4 kali.

Secara keseluruhan, Adira Finance membukukan laba bersih sebelum pajak tumbuh 41,2 yoy menjadi Rp395,4 miliar. Hasilnya, Return on Asset (ROA) dan Return on Equity (ROE) pun masing-masing meningkat menjadi sebesar 4,9 persen dan 14,6 persen.

Hingga Maret 2022, ADMF telah memberikan restrukturisasi kepada nasabah yang terdampak krisis ekonomi akibat pandemi Covid-19 hingga Rp19 triliun per Desember 2021. Nilainya kini telah menurun menjadi Rp4,31 triliun, di mana Rp24 miliar masih dalam masa tenggang per posisi Maret 2022.

Made mengungkap bahwa pihaknya melihat tekanan eksternal akibat konflik geopolitik global dan melonjaknya harga komoditas yang menjadi kebutuhan masyarakat sehari-hari masih menjadi downside risk para lembaga keuangan terhadap prospek perekonomian 2022.

Sebagai catatan, inflasi domestik pun mulai beranjak dari 1,9 persen di Desember 2021 menjadi 2,6 persen di Maret 2022. Walaupun, nilai tukar Rupiah masih stabil, di tengah ketidakpastian pasar keuangan global, sehingga Bank Indonesia masih mempertahankan suku bunga BI7DRR di level 3,50 persen.

Terlebih, International Monetary Fund (IMF) telah merevisi pertumbuhan ekonomi global dari 4,4 persen ke 3,6 persen di 2022 ini. Kendati pemerintah Indonesia masih optimis bahwa prospek pertumbuhan ekonomi nasional 2022 diperkirakan tumbuh sekitar 4,8 persen sampai 5,5 persen.

Adapun, terkait prospek sektor otomotif, kabar baik datang dari penjualan ritel mobil baru domestik berhasil tumbuh signifikan sebesar 33,6 persen yoy menjadi 238 ribu unit dan penjualan motor domestik naik sebesar 17,1 persen yoy menjadi 1,3 juta unit hingga Maret 2022.

Kendati pada awal April ini insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) berdasarkan segmen harga jual Rp200 juta sampai dengan Rp 250 juta telah berakhir, namun konsumen tetap dapat menikmati insentif PPnBM untuk segmen mobil LCGC dengan tarif potongan sebesar 2/3 dari tarif PPnBM normal.

Terakhir, ADMF menyadari pandemi Covid-19 yang berlangsung 2 tahun belakangan telah mengakselerasi adopsi teknologi digital di berbagai ekosistem bisnis, tak terkecuali industri pembiayaan konsumen.

Oleh karena itu, Adira Finance terus melanjutkan pengembangan dan mempercepat digitalisasi di seluruh organisasi dan ekosistem seperti melakukan proses digital/otomatisasi dan berinvestasi dalam bisnis digital.

Antara lain lewat pengembangan platform Adiraku, marketplace momobil.id, momotor.id, moservice.id, serta laman dicicilaja.co.id, termasuk penyelenggaraan International Motor Show (IIMS) Hybrid beberapa waktu lalu, dalam rangka mendorong efisiensi bisnis dan mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai produk pembiayaan ADMF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Muhammad Khadafi
Terkini