Waduh! Jokowi dan PM Jepang Sebut Dunia Sedang Tak Baik-Baik Saja

Bisnis.com,29 Apr 2022, 17:26 WIB
Penulis: Akbar Evandio
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Istana Kepresidenan Bogor, Jabar, Jumat (29/4/2022) sore. Tangkapan Layar Youtube Setpresrn

Bisnis.com, JAKARTA – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Istana Bogor, Jawa Barat pada hari ini, Jumat (29/4/2022).

Jokowi menyampaikan bahwa suatu kehormatan bagi dirinya bisa menerima kunjungan kenegaraan PM Jepang Fumio Kishida.

“Perdana Menteri Kishida selamat datang kembali ke Indonesia, merupakan kehormatan bagi saya untuk menerima kunjungan yang mulia dan delegasi. Kehadiran menjelang akhir Ramadan ini turut memberi semangat baru bagi kami untuk bekerjasama untuk pemulihan ekonomi di tengah situasi dunia yang sangat kompleks,” kata Jokowi dalam keterangan pers dikutip dari akun Youtube Sekretariat Presiden, Jumat (29/4/2022).

Jokowi melanjutkan dalam pertemuan empat mata sebelumnya, kedua Kepala Negara sudah bertukar pikiran mengenai situasi di Ukraina dan KTT G20.

“Oleh sebab itu, di pertemuan ini saya berharap kita dapat membahas kerjasama bilateral kita dan isu dunia lainnya,” kata Jokowi.

Fumio Kishida pun mengucapkan terima kasih kepada yang sebesar-besarnya Presiden Jokowi dan delegasi serta masyarakat atas sambutan yang hangat kepadanya meski di tengah Ramadan.

“Pada kesempatan ini saya ingin memprioritaskan lebih lanjut tentang strategis kedua Negara yang akan menyambut peringatan 65 hubungan diplomatik [Indonesia-Jepang] pada tahun depan,” ujar Kishida.

Oleh sebab itu, Kishida mengatakan dirinya ingin berdiskusi dengan Jokowi, khususnya mengenai kerjasama bilateral dalam bidang investasi dan energi, serta KTT G20 yang diketuai oleh Presiden Jokowi.

Tidak hanya itu, dia melanjutkan bahwa kondisi dunia tengah dihadapkan dengan berbagai tantangan antara lain situasi Rusia-Ukraina. Kemudian situasi di Laut China Selatan, Laut China Timur, dan Korena Utara.

“Dalam kondisi ini makin penting untuk mempertahankan dan memperkuat ketertiban internasional bebas dan terbuka,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Fitri Sartina Dewi
Terkini