Denmark Jadi Negara Pertama yang Menghentikan Vaksinasi Covid-19

Bisnis.com,29 Apr 2022, 07:04 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Patung Little Mermaid di Kopenhagen/mermaidsofearth.com

Bisnis.com, JAKARTA--Denmark menjadi negara pertama yang menghentikan program vaksinasi Covid-nya dengan alasan karena virusnya sekarang sudah terkendali.

“Musim semi telah tiba, cakupan vaksin pada populasi Denmark tinggi, dan epidemi telah berbalik,” kata Otoritas Kesehatan Denmark dalam sebuah pernyataan seperti dikutip CNBC.com, Jumat (29/4/2022).

Karena alasan itulah Dewan Kesehatan Nasional sekarang mengakhiri upaya vaksinasi luas terhadap Covid-19.

Warga tidak akan diundang untuk vaksin mulai 15 Mei, katanya, meskipun semua orang akan dapat menyelesaikan vaksinasi mereka.

Vaksinasi Covid Denmark dimulai segera setelah Natal pada tahun 2020. Sekitar 4,8 juta warga telah divaksinasi, kata otoritas kesehatan, dengan lebih dari 3,6 juta orang menerima suntikan booster.

Pada saat yang sama, banyak orang telah terinfeksi sejak varian Omicron menjadi strain virus yang dominan, katanya, yang berarti tingkat kekebalan di antara populasi tinggi.

“Kami berada di tempat yang baik,” kata Bolette Soborg, manajer unit di Dewan Kesehatan Nasional.

Dia mengakui Denmark memiliki kendali yang baik terhadap epidemi yang tampaknya sudah mereda. Tingkat penerimaan rumah sakit stabil dan diharapkan segera turun. Oleh karena itu, kami mengkhiri program vaksinasi massal terhadap Covid-19, katanya. 

Soborg menegaskan bahwa masyarakat masih dapat divaksinasi selama musim semi dan musim panas jika mereka mau dan situs vaksinasi akan tetap buka di seluruh negeri.

Dia menambahkan bahwa imunisasi tetap direkomendasikan kepada orang-orang yang berisiko tinggi terkena Covid, seperti mereka yang berusia di atas 40 tahun dan wanita hamil yang tidak divaksinasi. 

“Kami juga terus merekomendasikan agar Anda menyelesaikan vaksinasi yang Anda mulai,” katanya.

Langkah Denmark untuk menangguhkan program vaksinasinya dilakukan ketika situasi Covid di seluruh dunia masih beragam. Eropa dan AS telah meninggalkan sebagian besar pembatasan Covid, tetapi China masih memberlakukan atau mempertimbangkan penguncian ketika virus menyebar di kota-kota besar seperti Shanghai dan Beijing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini