Bisnis.com, JAKARTA – Indo Premier Sekuritas mendorong Gen-Z untuk memulai investasi agar beban finansial bisa lebih ringan di masa depan.
Head of Marketing & Retail Indo Premier Sekuritas Paramita Sari mengapresiasi prestasi para gen-z yang sudah melek investasi sejak dini ini. Paramita menegaskan investasi yang dilakukan sejak dini membuka lebar-lebar pintu untuk kesehatan keuangan di masa depan.
"Investasi sejak usia dini adalah keputusan tepat bagi gen-z untuk ketenangan hidup di masa depan. Indo Premier Sekuritas sebagai sekuritas karya anak bangsa mendorong gen-z untuk memulai investasi di pasar modal sejak usia dini melalui berbagai edukasi gratis. Melalui aplikasi IPOT EZ, gen-z bisa melakukan investasi dengan mudah," katanya dalam keterangan resmi Jumat (29/4/2022).
Menurutnya dengan berinvestasi mampu meringankan beban finansial di masa mendatang dengan pendapatan pasif. Pasalnya modal uang yang bekerja dan ketika seseorang sudah tidak produktif lagi maka akan tetap punya pendapatan dari hasil berinvestasi.
"Wu-Tang Capital adalah representasi gen-z yang melek investasi. Saya berharap talenta-talenta muda Tanah Air ini terus menjadi inisiator literasi keuangan untuk teman-teman sebayanya," pungkasnya.
Wu-Tang Capital adalah sekelompok Gen-Z dari Sekolah Global Jaya Tangerang yang menjadi finalis lomba investasi tingkat dunia di AS.
Tim pelajar yang tergabung dalam Wu-Tang Capital ini berbagi pengalaman mengikuti kompetisi investasi yang diadakan Fakultas Bisnis The Wharton School Universitas Pennsylvania di Philadelphia AS.
Wu-Tang Capital menangani klien Nichole Jordan yang memiliki dana investasi sebesar Rp1,5 miliar rupiah untuk dua target finansial. Yakni beasiswa kepada seorang mahasiswa berprestasi selama 10 tahun ke depan dan menyekolahkan keponakan-keponakannya.
Gen-Z yang terdiri atas Laksana Lazuardy Rahman (Ketua), Cho In Seo, Kemas Hanif Arradhin, Adni Dhira Dharmakusuma, Alicia Trevina Oarto, Song Hye Sung dan Fayara Aretha Kunaefi pun menceritakan strategi investasi yang bisa membuat para juri terkesan.
Mereka sebagai tim melakukan analisis keuangan perusahaan, membangun model valuasi dan melakukan algoritma machine learning agar tujuan keuangan tercapai.
"Kita menang karena menggunakan pendekatan khusus, yakni emotional approach dan konsen pada klien. Kita mengesampingkan harga saham dan dividen terlebih dahulu. Kita melakukan analisis kebutuhan klien dan fokus ke revenue serta prospek perusahaan," pungkas Laksana Lazuardy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel