Hadapi Arus Balik, ASDP Beri Pesan untuk Masyarakat

Bisnis.com,01 Mei 2022, 21:22 WIB
Penulis: Dany Saputra
Kapal Motor Penumpang (KMP) Jokotole melintas di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (23/7/2021). PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mencatat selama semester I tahun 2021 meraih pendapatan Rp1,69 triliun dengan laba sebesar Rp147 miliar, dan pada semester tersebut telah mengangkut 1,83 juta orang penumpang, kendaraan roda dua dan tiga sebanyak 1 juta unit, kendaraan roda empat atau lebih sebanyak 1,18 juta unit, sedangkan untuk barang mencapai 465 ribu ton./ANTARA FOTO-Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA — PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengimbau agar masyarakat yang akan melakukan perjalanan arus balik Idulfitri 2022 dengan moda penyeberangan agar menghindari keberangkatan pada Sabtu (7/5/2022) dan Minggu (8/5/2022) sejalan dengan prediksi puncak arus balik pada dua hari tersebut. 

Direktur Utama ASDP Ira Puspadewi mewanti-wanti agar calon penumpang ferry nantinya bisa mengatur jadwal kepulangan dengan baik dan tidak berangkat pada H+4 dan H+5 Lebaran.

"Kepada pengguna jasa kami ingatkan kembali, agar mengatur jadwal kepulangan dengan baik dan hindari perjalanan saat puncak arus balik yang diprediksi pada tanggal 7 dan 8 Mei 2022 [H+4 dan H+5]," kata Ira dikutip dari siaran pers, Minggu (1/5/2022).

Saat ini, lanjut Ira, ASDP bersiap kembali untuk mempersiapkan arus balik Lebaran yang akan dimulai pada Rabu (4/5/2022). Ira memastikan manajemen ASDP juga akan meningkatkan kuantitas dan kualitas baik dari sarana, prasarana, dan layanan serta personil untuk kelancaran, keamanan dan kenyamanan pengguna jasa.

Ira mengatakan akan berkoordinasi dengan stakholders lain untuk mengupayakan solusi dalam mengurai antrean menuju kapal. Selama angkutan Lebaran 2022, ASDP bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan (BPTD dan KSOP), Kementerian BUMN, Kepolisian Republik Indonesia, Gapasdap, INFA, KSKP dan pihak terkait lainnya.

“Inisiasi peningkatan kapasitas dermaga oleh Kementerian Perhubungan melalui penambahan operasi dermaga di Ciwandan, Indah Kiat, dan Bojonegara menjadi salah satu langkah solutif untuk mengatasi antrian yang terjadi di puncak arus mudik kemarin," ujarnya.

Berdasarkan data dan pantauan selama arus mudik, pergerakan pada puncak arus mudik mencapai total 37.000 kendaraan saat H-3 Lebaran, Jumat (29/4/2022), atau naik 30 persen dibandingkan dengan 2019 yakni sebanyak 36.0000 kendaraan pada H-2. Adapun, puncak arus mudik di 2019 mencatat jumlah kendaraan tertinggi sebanyak 28.000 kendaraan.

Hasil pemantauan ASDP menemukan bahwa masih banyak pelanggan yang membeli tiket secara mendadak di hari keberangkatan sehingga hal tersebut berdampak terhadap kelancaran pelayanan di pelabuhan.

Untuk itu, Ira menyampaikan permohonan maaf atas kepadatan atau antrean saat mengantre kapal beberapa waktu lalu khususnya di Pelabuhan Merak saat arus mudik Lebaran. Dia meminta agar ke depannya masyarakat bisa membeli tiket ferry minimal satu hari sebelum keberangkatan, atau maksimal 60 hari sebelum.

“Selain itu, kami harapkan kerjasama pengguna jasa untuk bisa mengatur waktu kedatangan sekitar 3 jam sebelum waktu masuk pelabuhan yang dipilih," ujar Ira.

ASDP Indonesia Ferry mencatat terdapat 760.911 orang dan 180.465 unit kendaraan yang meninggalkan pulau Jawa menuju Sumatera melalui Pelabuhan Merak, sejak H-10 Lebaran (22/4/2022) sampai dengan H-1 Lebaran pagi ini, Minggu (1/5/2022).

ASDP merincikan total unit kendaraan yang meninggalkan Pulau Jawa dari Merak terdiri dari kendaraan roda dua sebanyak 60.527 unit; roda empat sebanyak 93.298 unit; bus sebanyak 4.625 unit; dan truk sebanyak 22.015 unit yang telah menyeberang sejak H-10 Lebaran.

Data Posko 24 Jam pada H-2 pukul 08.00 WIB hingga hari ini H-1 menemukan bahwa sebanyak 165.037 orang telah menyeberang dari Merak menuju Bakauheni, diikuti dengan kendaraan roda dua sebanyak 14.600 unit, roda empat sebanyak 20.446 unit, 867 unit bus, 764 unit truk. Dengan demikian, total seluruh kendaraan yang telah menyeberang dari Jawa menuju Sumatera pada H-3 sebanyak 36.683 unit.

Pada H-2, Ira menuturkan bahwa terjadi peningkatan arus kendaraan roda empat secara signifikan dibandingkan dengan H-3.

"Kemarin, kendaraan roda empat mencapai puncak tertinggi sebanyak 20.446 unit bila dibandingkan pada H-3 sebanyak 17.400 unit dan H-4 sebanyak 15.800 unit ," ulasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Nurhadi Pratomo
Terkini