Momentum Lebaran 2022, Ace Hardware (ACES) Sanggup Rebound?

Bisnis.com,02 Mei 2022, 09:56 WIB
Penulis: Dewi Fadhilah Soemanagara
Ilustrasi salah satu outlet Ace Hardware./aceharware.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Ace Hardware Indonesia Tbk. (ACES) berpotensi meraup berkah perayaan Lebaran seiring meningkatnya permintaan peralatan rumah tangga.

Analis OCBC Sekuritas Isfhan Helmy menuturkan, kinerja ACES semakin membaik berkat adanya boom sales periode Februari-Maret 2022, dan tidak tertutup kemungkinan akan meraih penjualan yang semakin tinggi seiring momentum Idulfitri.

“Kami tetap optimistis bahwa penjualan perseroan akan pulih dengan pesat pada April-Mei 2022 menjelang perayaan Idulfitri, yang pada gilirannya akan menghasilkan same-store sales growth [SSSG] positif di kuartal II/2022,” jelas Isfhan dalam risetnya, dikutip Senin (2/5/2022).

Isfhan menilai penjualan ACES melalui boom sale hingga 70 persen yang diadakan pada 22 Februari hingga 22 Maret 2022 meningkatkan penjualan yang lebih baik.

Tercatat SSSG ACES pada Maret 2022 berada di angka -1,1 persen. Nilai ini jauh lebih baik ketimbang Februari 2022 sebesar -12,6 persen.

Pekerjaan rumah perseroan sekarang yakni fokus untuk memperbaiki nilai SSSG agar tidak lagi negatif. Isfhan menyatakan momentum Idulfitri bisa menjadi sentimen positif bagi ACES.

Pasalnya, masyarakat sekarang sudah lebih leluasa untuk mudik ke kampung halaman selama Lebaran 2022 untuk pertama kalinya sejak pandemi Covid-19. Otomatis permintaan peralatan rumah tangga khususnya alat untuk perbaikan rumah akan meningkat.

Pada kuartal IV/2021 ACES mencatat penjualan sebesar Rp1,8 triliun setelah hampir 2 bulan penutupan toko selama merebaknya varian Delta.

“ACES mencatat bottom-line 2021 yang lebih baik karena laba bersih hanya turun 4 persen yoy menjadi Rp704 miliar,” imbuh Isfhan.

Secara keseluruhan, laba bersih ACES pada 2021 mengalahkan estimasi analis dan konsensus masing-masing 28 persen dan 31 persen.

Harga saham ACES mulai pulih 26 persen dari level terendah tahun ini di posisi Rp985 pada 22 Maret, menjadi Rp1.185 pada pertengahan 22 April.

Namun, pasca pengumuman SSSG 22 Maret, harga saham kembali anjlok ke level Rp1.035.

“Pasar terlalu pesimis dalam pandangan kami dan tingkat harga saat ini seharusnya menjadi titik masuk yang menarik karena peningkatan SSSG lebih lanjut akan menjadi katalis positif di kuartal II/2022,” papar Isfhan.

Isfhan mengingatkan bagi para investor yang ingin mempertimbangkan ACES untuk menakar risiko investasi, di antaranya faktor perlambatan ekonomi yang dapat menghambat tumbuhnya SSSG, kenaikan biaya pengiriman dan persaingan dengan e-commerce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini