Berkah Lonjakan Harga Komoditas, Transaksi Berjalan Berpotensi Surplus Tahun Ini

Bisnis.com,02 Mei 2022, 18:16 WIB
Penulis: Maria Elena
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA - Neraca transaksi berjalan (current account balance) Indonesia berpotensi mencatatkan surplus pada tahun ini dikarenakan lonjakan harga komoditas sebagai dampak dari perang Rusia dan Ukraina.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan bahwa dampak dari perang Rusia dan Ukraina terhadap perekonomian Indonesia melalui jalur perdagangan relatif terbatas.

Sebaliknya, Indonesia justru menikmati windfall profit dari kenaikan harga komoditas ekspor global, terutama pada komoditas unggulan Indonesia, seperti batu bara, CPO, dan nikel.

Dari sisi ekspor, kata dia, potensi penurunan ekspor Indonesia ke Rusia dan Ukraina akan diimbangi dengan peningkatan penerimaan ekspor dari negara lain seiring dengan kenaikan harga komoditas yang cukup tajam.

“Secara keseluruhan, kinerja perdagangan Indonesia terus mencatat surplus sejak awal tahun, terutama ditopang oleh kenaikan harga komoditas,” katanya dalam keterangan resmi yang dikutip Bisnis, Senin (2/5/2022).

Meskipun pertumbuhan impor terus meningkat seiring pemulihan ekonomi, kinerja ekspor yang lebih baik mendorong surplus perdagangan Indonesia pada kuartal I/2022.

Tercatat, surplus perdagangan Indonesia pada periode Januari hingga Maret 2022 sebesar US$9,33 miliar, di atas surplus US$5,52 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Andry mengatakan, jika tren surplus perdagangan tersebut berlanjut karena harga komoditas tetap tinggi, maka transaksi berjalan tahun ini berpotensi mencatatkan surplus kecil.

“Menurut perhitungan kami bisa mencapai US$0,03 miliar,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Kahfi
Terkini