India Lobi Rusia Supaya Dapat Minyak di Bawah US$70 per Barel

Bisnis.com,04 Mei 2022, 17:01 WIB
Penulis: Newswire
Kepala sumur dan rig pengeboran di Lapangan Minyak Yarakta, milik Irkutsk Oil Company (INK), di wilayah Irkutsk, Rusia, 11 Maret 2019./Antara-Reutersrnrn

Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah India dikabarkan sedang melobi Pemerintah Rusia untuk mendapatkan minyak mentah dengan harga diskon dari harga di pasar global saat ini.

Seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu (4/5/2022), pembicaraan antarpejabat tingkat tinggi dari kedua negara sedang berlangsung.

India dalam hal ini berusaha mencari pemasok minyak mentah dari Rusia yang bersedia mengirimkan minyak mentah dengan harga kurang dari US$70 per barel. Sekadar informasi, harga patokan minyak Prent di pasar global berada di kisaran US$108 per barel.

Kebijakan tersebut, menurut sejumlah sumber, merupakan salah satu langkah India untuk mengkompensasi tingginya rintangan dan biaya pengiriman minyak mentah dari Rusia. Termasuk biaya untuk risiko berurusan dengan negara produsen minyak mentah anggota OPEC.

Adapun, perusahaan penyulingan milik negara dan swasta di  India dilaporkan telah membeli lebih dari 40 juta barel minyak mentah dari Rusia. Pembelian itu dilakukan sejak konflik antara Rusia dan Ukraina pecah pada Februari 2022.

Volume pengiriman tersebut meningkat hampir 20 persen dari total pengiriman minyak mentah dari Rusia ke India pada 2021.

India yang mengimpor lebih dari 85 persen kebutuhan minyaknya, adalah salah satu dari sedikit pembeli minyak mentah Rusia yang tersisa. Pembelian dari India itu menjadi salah satu sumber pendapatan utama bagi rezim Vladimir Putin selama konflik dengan Ukraina.

Apalagi, permintaan minyak dari Rusia menurun sejak negara-negara Eropa memberikan hukuman. Pemerintah Rusia bahkan memprediksikan, produksi minyak mentah di negara itu turun 17 persen pada tahun ini.

Pemerintah Rusia pun sedang mencari cara untuk menjaga pasokan tetap mengalir ke India salah satunya melalui melalui Laut Baltik.

Kedua negara bahkan telah menjajaki pembukaan jalur pengiriman baru minyak mentah melalui Vladivostok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Yustinus Andri DP
Terkini