Begini Alur Penapisan Kasus Probable Hepatitis Akut pada Anak

Bisnis.com,05 Mei 2022, 14:34 WIB
Penulis: Ni Luh Anggela
Ilustrasi seorang anak dirawat di rumah sakit akibat hepatitis akut misterius/Hudson Valley Post

Bisnis.com, JAKARTA - Kasus hepatitis akut yang tidak diketahui penyebabnya resmi dipublikasikan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 15 April 2022.

Sejak diumumkan secara resmi, jumlah laporan kasus di berbagai negara terus bertambah.

Menanggapi kasus tersebut, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melalui rekomendasinya mengenai hepatitis akut pada anak yang belum diketahui sebabnya, membagikan alur penapisan kasus probable hepatitis akut pada anak.

Berikut alur lengkapnya, dikutip dari laman resmi IDAI, Kamis (5/5/2022).

IDAI dalam rekomendasinya menyebutkan, jika anak usia kurang lebih 16 tahun memiliki satu atau lebih gejala seperti kuning, sakit perut akut, diare akut, mual atau muntah, penurunan kesadaran atau kejang, lesu atau malaise, serta myalgia atau arthralgia, segera lakukan pemeriksaan ALT (SGPT) dan AST (SGOT).

Apabila kadar ALT (SGPT) dan AST (SGOT) diatas 500 U/L, periksa IgM anti-HAV, HBsAg, IgM anti-HBC (bila HBsAg positif), Anti-HCV atau HCV RNA.

Selain itu, lakukan pemeriksaan IgM anti-HDV (bila HBsAg positif) dan IgM anti-HEV, lantaran saat ini pemeriksaan hepatitis D dan hepatitis E belum tersedia secara luas di Indonesia.

"Karena keterbatasan pemeriksaan hepatitis D dan E, skrining awal cukup diperiksakan terhadap hepatitis A, B dan C. Minimal yang ada: IgM anti-HAV negatif, HBsAg negatif atau IgM anti-HBc negatif (pada HBsAg positif) dan Anti-HCV atau HCV RNA negatif," tulis IDAI dalam rekomendasinya.

Jika pasien menunjukkan hasil pemeriksaan seperti di atas, maka pasien dikatakan probable hepatitis akut yang belum diketahui sebabnya. Untuk itu, wajib dilaporkan ke fasilitas layanan kesehatan terdekat tanpa memandang penyebab lainnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Edi Suwiknyo
Terkini