Kuartal I/2022, BRI (BBRI) Salurkan Kredit di Segmen Kecil dan Menengah Rp21,3 Triliun

Bisnis.com,07 Mei 2022, 13:10 WIB
Penulis: Rika Anggraeni
Ilustrasi UMKM/surakarta.go.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat penyaluran kredit untuk segmen kecil dan menengah mengalami pertumbuhan positif pada kuartal I/2022 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan positif tersebut dinilai akan mendorong geliat ekonomi semakin bergairah pada tahun pemulihan 2022.

Direktur Bisnis Kecil dan Menengah BRI, Amam Sukriyanto menyampaikan bahwa pada kuartal I/2022, perseroan sudah berhasil menyalurkan kredit di segmen kecil dan menengah sebesar Rp21,3 triliun kepada 46.306 nasabah. Adapun, pada kurun waktu yang sama pada 2021 nilainya mencapai Rp16,5 triliun dan disalurkan kepada 33.269 nasabah.

Menurut Amam, capaian pada awal 2022 sudah menunjukan kembali ke masa sebelum pandemi Covid-19 melandai. Sedangkan pada kuartal I/2020, penyaluran kredit di segmen serupa hanya sekitar Rp13,1 triliun dengan 23.581 nasabah.

“Tentunya akan ber-impact bahwa perekonomian di daerah maupun kota akan kembali bergairah. Kita akan melihat bahwa pergerakannya akan lebih cepat lagi. Karena kita lihat, faktanya di lapangan, saat ini usaha kecil dan menengah sudah mulai bangkit. Jauh, bahkan lebih baik dibandingkan masa-masa awal pandemi kemarin,” kata Amam dalam keterangan tertulis, Sabtu (7/5/2022).

Emiten bersandi saham BBRI ini pun semakin optimistis bahwa ekonomi kian bergairah lantaran mayoritas kredit diserap oleh sektor-sektor produktif. Selain itu, permintaan kredit meningkat tidak hanya di kota besar tapi juga di daerah-daerah.

Amam mengatakan sektor-sektor yang berhubungan dengan kebutuhan pokok seperti perdagangan mendominasi penyaluran kredit BRI di segmen kecil dan menengah mencapai 61 persen. Kemudian disusul sektor pertanian sampai dengan 12 persen.

Tak sampai di sana, ada pula sektor padat karya industri perumahan serapannya mencapai 7 persen dari total portofolio yang perseroan salurkan selama periode kuartal I/2022.

Di sisi lain, Amam melanjutkan, daya tahan nasabah pinjaman di segmen kecil dan menengah menurutnya kian menguat pada tahun pemulihan ekonomi 2022.

Dia menyebut puncak masa sulit akibat krisis ekonomi terjadi pada Desember 2020. Saat itu sekitar 47,38 persen portofolio kredit di segmen bisnis kecil dan menengah BRI harus direstrukturisasi.

“Angka ini juga sudah mulai turun, terus turun drastis, sekarang tinggal 36,19 persen. Pada triwulan I/2022, ada 7.000 lebih nasabah kami yang sudah kembali pulih usahanya dan kembali mereka menunjukkan kemampuan membayar kredit yang telah menjadi kewajiban mereka, sesuai dengan bunga yang kita miliki,” tuturnya.

Menurut Amam, capaian positif tersebut tak terlepas dari peran pemerintah dalam menghadapi pandemi, seperti stimulus ekonomi pemerintah terhadap pelaku UMKM melalui program pemulihan ekonomi nasional (PEN), Kredit Usaha Rakyat (KUR), hingga kebijakan relaksasi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang memberikan keringanan bagi industri keuangan dan perbankan di masa pandemi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Novita Sari Simamora
Terkini