Evakuasi Warga di Azovstal Selesai, Rusia Blokade Tentara Ukraina

Bisnis.com,08 Mei 2022, 05:39 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Misil Rusia membombardir pabrik baja Azovstal di Mariupol, Ukraina/New York Times

Bisnis.com, JAKARTA - Wakil Perdana Menteri Ukraina Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa semua wanita, anak-anak, dan orang tua telah selesai dievakuasi dari pabrik baja Azovstal.

"Perintah presiden sudah dilakukan. Bagian dari operasi kemanusiaan Mariupol ini telah selesai," katanya seperti dikutip CNN, Minggu (8/5/2022).

Dalam komentar singkat kepada CNN dari dalam pabrik Azovstal tadi malam waktu setempat, seorang polisi Ukraina di kompleks itu mengatakan bahwa evakuasi warga sipil telah dilakukan tanpa insiden.

Komentar tersebut dibuat oleh Mykhailo Vershynin, kepala Polisi Patroli Mariupol. Akan tetapi dia tidak memberikan rincian tentang jumlah warga yang telah dievakuasi dari tempat itu.

Secara terpisah, Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan bahwa pasukan Rusia terus memblokade pasukan Ukraina di dalam pabrik. Ereka menggunakan artileri dan tembakan tank saat melakukan operasi penyerangan.

Sementara itu, Jenderal Mikhail Mizintsev, kepala Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, mengakui bahwa Rusia telah mengevakuasi total 51 warga sipil dari Azovstal. Evakuasi itu bekerja sama dengan PBB dan Palang Merah sejak 5 Mei. Mizintzev mengatakan pada Sabtu pagi (7/5/2022) baru satu orang yang dievakuasi.

Total 51 pengungsi jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya terkait jumlah warga sipil yang masih terjebak di Azovstal.

Hingga Sabtu pagi waktu setempat, lebih dari 100 warga sipil, termasuk anak-anak diperkirakan masih terperangkap di dalam kompleks yang luas itu bersama dengan ratusan tentara dan banyak dari mereka terluka.

Akan tetapi belum diketahui berapa banyak pria selain tentara Ukraina yang mungkin masih berada di kompleks yang luas itu.
Salah satu tentara Ukraina yang masih berada di Azovstal, Serhiy Volina, memposting di Facebook pada Sabtu malam waktu setempat dengan mengatakan: "Sepertinya saya berada di reality show neraka di mana kami para militer berjuang untuk hidup."

"Kami mengambil setiap kesempatan untuk menyelamatkan diri dan seluruh dunia hanya menonton cerita yang menarik," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini