'Mesin Ekonomi' Indonesia Pulih dari Pandemi, Ini Tanda-Tandanya!

Bisnis.com,09 Mei 2022, 12:28 WIB
Penulis: Maria Elena
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwonorn

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I/2022 mencapai 5,01 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Dari data BPS, laju pertumbuhan ekonomi dari sektor lapangan usaha dan komponen pengeluaran sudah mendekati level normal prapandemi pada 2019.

"Sebesar 65,74 persen PDB RI pada kuartal I/2022 berasal dari industri perdagangan, pertanian, konstruksi dan pertambangan," papar Kepala BPS Margo Yuwono, Senin (9/5/2022).

Dia memaparkan industri pengolahan tumbuh 5,07 persen dan distribusinya mencapai 19,19 persen, seriring kenaikan di subindustri tekstil dan pakaian jadi, serta makanan dan minuman.

Kemudian, perdagangan tumbuh 5,71 persen dan distribusinya mencapai 13,09 persen. Hal ini didorong oleh penjualan mobil dan mobilitas masyarakat serta impor yang meningkat.

"Pertumbuhan didorong oleh pertumbuhan sektor industri dan pertanian," ujarnya.

Adapun, sektor selanjutnya adalah transportasi dan pergudangan yang tumbuh 15,79 persen, akibat perbaikan mobilitas, serta adanya pertumbuhan e-commerce.

"Semua sektor mengalami pertumbuhan. Artinya, mesin-mesin pertumbuhan sudah mulai berfungsi," tegas Margo.

Kemudian, dari sisi pengeluaran, konsumsi rumah tangga tumbuh 4,34 persen didorong oleh mobilitas masyarakat dan konsumsi di sektor tersier.

Kontribusi konsumsi rumah tangga pada kuartal I/2022 mencapai 53,65 persen.

Kemudian, PMTB atau investasi tumbuh 4,06 persen akibat peningkatan penjualan semen dan kendaraan untuk barang modal. 

Adapun, ekspor tumbuh signfikan 16,22 persen didorong oleh windfall dari harga komoditas yang meningkat.

"Bagaimana komponen pendorong pertumbuhan ekonomi, konsumsi rumah tangga dan investasi memiliki peran penting dalam pertumbuhan ekonomi kuartal I/2022," ujarnya.

Margo mengatakan, pertumbuhan ekonomi dari sisi pengeluaran telah mencapai posisi yang sama, bahkan lebih baik dari kuartal I/2019 sebelum Covid-19 melanda.

"Polanya memiliki kemiripan dengan kondisi sebelum krisis...kondisinya sama dengan triwulan I/2019," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini