Bisnis.com, JAKARTA — Bank yang terafiliasi dengan Wings Group, PT Bank Multiarta Sentosa Tbk. atau Bank MAS (MASB) membukukan peningkatan laba bersih sebesar 97 persen atau mencapai Rp213,13 miliar sepanjang 2021.
Direktur Utama Bank MAS Danny Hartono mengatakan peningkatan laba tersebut didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih yang meningkat 39 persen, ditambah peningkatan dari pendapatan operasional lainnya sebesar 192 persen, sehingga dapat menutup kenaikan beban operasional sebanyak 9 persen.
Selain itu, perseroan juga mengantongi dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp20,17 triliun, naik 4,44 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Peningkatan ini ditopang dari tabungan yang naik 43,09 persen menjadi Rp1,6 triliun, deposito mencapai Rp13,47 triliun atau tumbuh 4,62 persen, dan giro mengalami penurunan sebesar 4,07 persen menjadi Rp5,11 triliun.
“Pertumbuhan tabungan ini ditopang dari layanan digital dimana Bank MAS mulai menawarkan online onboarding, pembukaan rekening secara digital tanpa nasabah datang ke cabang,” ujar Danny dalam paparan publik tahunan, Senin (9/5/2022).
Emiten dengan kode saham MASB ini juga mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar sebesar 5,31 persen yoy atau dari sebelumnya Rp7,49 triliun menjadi Rp7,88 triliun.
Danny menuturkan perseroan tetap mengutamakan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit. Tecermin dari rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) net sepanjang 2021 turun menjadi 0,51 persen, dari sebelumnya 1,90 persen pada 2020.
Adapun, untuk Rasio NPL gross mencapai sebesar 2,48 persen pada tahun lalu. Capain itu membaik dibandingkan tahun 2020, yakni 3,66 persen.
Danny menyatakan kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) hingga akhir 2021 sebesar 26,42 persen atau berada di atas level yang disyaratkan oleh regulator. Sementara itu, rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) sebesar 78,68 persen.
Dia menambahkan bahwa fokus perseroan pada tahun ini adalah memperkuat struktur permodalan sesuai dengan ketentuan regulator. Hal ini bertujuan agar MASB dapat bertumbuh secara sehat dengan penukaran waran yang diberikan saat penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO).
“Kami juga terus mengakselerasi pengembangan platform digital yang sudah dimiliki Bank MAS untuk memperluas akuisisi nasabah melalui inovasi produk pinjaman dan simpanan, serta mendukung pengembangan usaha nasabah melalui peningkatan volume kredit,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel