Bisnis.com, JAKARTA – Usai libur Lebaran, saham-saham bank mengalami koreksi hari ini, Senin (9/5/2022), termasuk saham bank jumbo, seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).
Saham BMRI misalnya, harus bertengger di zona merah dengan koreksi 6,70 persen atau turun 600 poin ke level Rp8.350 per saham. Pada awal pembukaan perdagangan pun saham BMRI juga terpantau melemah ke posisi Rp8.625 per saham dari sebelumnya ditutup Rp8.950 per saham.
Tak hanya di bank konvensional, saham-saham bank digital pun ikut melemah. Salah satunya terjadi pada harga saham PT Bank Jago Tbk. (ARTO) yang turun 6,87 persen pada pukul 11.30 WIB. Harga saham Bank Jago tercatat sebesar Rp10.850 per saham, adapun secara ytd saham saham ARTO telah turun sebesar 37,37 persen.
Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah menyebut selama koreksi harga saham bank tidak tajam, itu merupakan koreksi yang bersifat teknikal biasa.
“Selama koreksi tidak tajam, itu koreksi teknikal biasa. Sebagian investor mencairkan uangnya, merealisasikan keuntungan,” kata Piter kepada Bisnis, Senin (9/5/2022).
Piter menilai prospek emiten perbankan, terutama untuk bank-bank besar masih sangat bagus. Menurutnya, untuk jangka panjang masih ada harga saham bank besar berpotensi mengalami kenaikan.
“Penurunan harga sekarang justru bisa menjadi kesempatan masuk, yaitu time to buy,” tuturnya.
Adapun berkaca pada kinerja kuartal I/2022, bank jumbo di Indonesia membukukan kinerja cemerlang dari sisi laba hingga aset. Bank BRI misalnya mencetak laba sebesar Rp12,22 triliun. Lalu, ada Bank Mandiri yang mampu membukukan laba bersih sebesar Rp10,03 triliun. Kemudian, BCA dengan laba bersih sebesar Rp8,1 triliun dan BNI Rp3,96 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel